Membangun Ekonomi Syariah yang Inklusif dan Terbuka di Indonesia

Ilustrasi. Petugas menyusun uang dolar AS dan rupiah di sebuah bank syariah-Fakhri Hermansyah/foc-ANTARA FOTO

Indonesia juga memiliki potensi besar dalam industri halal. Menurut Global Islamic Economy Report 2023, Indonesia menempati peringkat ke-4 dalam industri halal global, dengan kontribusi signifikan dalam sektor makanan dan minuman halal. Namun, sektor ini masih perlu pengembangan lebih lanjut dalam hal kualitas produk dan daya saing internasional.

BACA JUGA:Masa Depan Desa di Tangan Sendiri

Selanjutnya produk ekonomi syariah yang berkembang adalah perbankan syariah di Indonesia. Potensi pengembangan perbankan syariah di Indonesia masih besar, terutama dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai keuangan syariah. Perluasan jaringan bank syariah ke daerah-daerah non-Jawa dan penyederhanaan produk keuangan syariah akan mempercepat pertumbuhannya.

Walaupun menunjukkan pertumbuhan yang signifikan namun dalam implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah minimnya pemahaman masyarakat mengenai produk-produk syariah dan masih terbatasnya jumlah cabang bank syariah di luar Jawa.

Potensi di Indonesia

Sistem ekonomi syariah yang inklusif memungkinkan semua golongan masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk berpartisipasi dalam ekonomi syariah. Terbuka dalam konteks ini berarti bahwa ekonomi syariah harus mampu bersaing dengan sistem ekonomi konvensional dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

BACA JUGA:Berharap Sejahtera dari Koperasi Desa Merah Putih

Dalam konteks Indonesia, negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri halal global. Selain makanan dan minuman, sektor fesyen, kosmetik, dan pariwisata halal juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Pemerintah Indonesia dapat mengoptimalkan sektor ini melalui promosi global dan memperkuat regulasi yang mendukung.

Eksistensi Pasar Modal Syariah Indonesia juga menunjukkan potensi ekonomi yang besar. Bursa Efek Indonesia telah meluncurkan sejumlah produk syariah seperti Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang dapat menarik lebih banyak investor syariah domestik dan internasional. Peningkatan jumlah saham syariah di pasar modal Indonesia akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah secara keseluruhan.

Sektor lain yang mempunyai potensi adalah perkembangan fintech di Indonesia membuka peluang baru bagi ekonomi syariah. Layanan fintech berbasis syariah dapat mempercepat inklusi keuangan, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh bank konvensional. Model pembiayaan seperti peer-to-peer lending syariah berpotensi besar di pasar Indonesia.

Malaysia adalah negara yang paling maju dalam pengembangan ekonomi syariah di Asia. Pemerintah Malaysia telah menjadikan ekonomi syariah sebagai bagian integral dari strategi pembangunan nasional mereka, dengan mendirikan lembaga seperti Bank Negara Malaysia (BNM) dan Suruhanjaya Sekuriti untuk mengawasi dan mengembangkan pasar keuangan syariah. Keberhasilan Malaysia dalam sektor perbankan syariah dan pasar modal syariah menjadi contoh yang sangat baik bagi Indonesia.

BACA JUGA:Antisipasi PHK Sebagai Kode Merah Industri Tekstil dan Garmen Nasional

Uni Emirat Arab (UAE) khususnya Dubai telah menjadi pusat keuangan syariah global. Dubai International Financial Centre (DIFC) adalah pusat keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi syariah. UAE juga memfokuskan pengembangan industri halal sebagai bagian dari diversifikasi ekonominya, dan menawarkan berbagai insentif untuk perusahaan halal.

Informasi lainnya datang dari Qatar yang memanfaatkan sektor ekonomi syariah untuk mendiversifikasi perekonomiannya. Negara ini memiliki pasar keuangan syariah yang sangat berkembang dan telah menjadi rumah bagi beberapa bank syariah terbesar di dunia. Qatar juga mendukung pengembangan industri halal melalui kebijakan dan investasi yang kuat.

Rekomendasi untuk pengembangan

Beberapa rekomendasi untuk pengembangan ekonomi syariah di Indonesia di antaranya adalah peningkatan infrastruktur dan edukasi ekonomi syariah secara lebih luas di sekolah-sekolah dan universitas. Selain itu, pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan dan sektor swasta untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di seluruh Indonesia.

Langkah penting berikutnya Indonesia harus meningkatkan kolaborasi internasional dengan negara-negara dengan ekonomi syariah yang maju seperti Malaysia, UAE, dan Qatar. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman serta pengembangan pasar yang lebih luas akan mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan