Seni Menghapus Masa Lalu di Bulan Ramadhan

Seorang pria menjalani tindakan hapus tato menggunakan teknologi laser di Balai Kota Jakarta, Senin (11/3/2025). Baznas DKI Jakarta menargetkan sebanyak 700 orang di Jakarta dihapus tatonya melalui "Layanan Hapus Tato Ramadhan" tahun 2025 atau bertambah 1--(ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM – Bagi Indra, warga Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Ramadhan bukan sekadar bulan suci, tetapi juga momen untuk memperbaiki diri.
Tahun ini menandai kali ketiganya menjalani prosedur penghapusan tato, menghilangkan jejak hitam di lengan kirinya yang telah ada sejak 1998.
Keputusan untuk menghapus tato itu bukan tanpa alasan. Indra ingin menutup lembaran lama dalam hidupnya, seiring dengan proses pembersihan diri di bulan penuh berkah ini.
Ia sudah terbiasa dengan prosedurnya, termasuk rasa sakit yang lebih perih dibandingkan saat menato tubuhnya dulu. Meski hanya berlangsung kurang dari satu jam per sesi, proses ini membutuhkan beberapa kali tindakan agar tinta benar-benar hilang.
Menariknya, Indra memilih bulan Ramadhan untuk menghapus tato karena adanya layanan gratis dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta. Program ini memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin menghilangkan tato sebagai bagian dari perjalanan hijrah mereka.
BACA JUGA:Tesla Model 3 Gagal Uji Keamanan di Denmark, Apa Penyebabnya?
Namun, layanan ini tidak bisa diakses sembarangan. Peserta harus memenuhi syarat dan menjalani prosedur yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. Bagi Indra dan banyak orang lainnya, program ini menjadi jembatan untuk melangkah ke babak baru dalam hidup mereka.
Selain Indra, ada juga Bambang, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang ikut menjalani prosedur penghapusan tato. Namun, berbeda dengan Indra, ini adalah pengalaman pertama Bambang menghapus tato dengan cara yang benar.
Sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Bambang sebelumnya pernah mencoba menghilangkan tato di dadanya secara mandiri menggunakan silet. Tinta memang berhasil hilang, tetapi justru meninggalkan bekas luka menyerupai keloid di kulitnya.
Setelah mendapat informasi dari lurah, Bambang akhirnya memutuskan untuk mengikuti layanan hapus tato gratis dari Baznas DKI Jakarta.
Sebelum berangkat, ia mencari tahu metode yang digunakan, yaitu teknologi laser. Ia pun yakin bahwa meskipun tetap terasa sakit, prosedur ini tidak akan seburuk pengalaman menggoreskan silet di kulitnya sendiri.
BACA JUGA:Kenali Ciri Ginjal Sehat dan Sakit, Jangan Abaikan Gejalanya!
Prosedur Penghapusan Tato
Memasuki tahun keenam penyelenggaraannya, layanan hapus tato yang diinisiasi oleh Baznas DKI Jakarta tetap menerapkan sejumlah persyaratan bagi para peserta. Proses dimulai dengan pendaftaran daring melalui tautan resmi yang disediakan.