Menkes Pastikan Program CKG Tak Terpengaruh Efisiensi Anggaran, Target 100 Juta Peserta pada 2025

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tetap menjadi prioritas nasional di bidang kesehatan, meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa program ini tidak akan terpengaruh pemangkasan anggaran dan tetap berjalan sesuai target, yaitu menjangkau 100 juta peserta pada 2025.

"Kami tetap fokus mencapai target 50 persen peserta lebih dulu. Jika ada kebutuhan tambahan anggaran, kami akan berkoordinasi dengan Presiden dan Kementerian Keuangan," ujar Budi saat mengunjungi Puskesmas Waru, Sidoarjo, Jumat.

Sebagai langkah awal, Kemenkes memprioritaskan perluasan cakupan program ini ke luar Pulau Jawa agar manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia. Budi juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan kunjungan langsung ke fasilitas kesehatan untuk memastikan efektivitas program.

BACA JUGA:KPK Siap Hadapi Jika Hasto Ajukan Praperadilan Baru

BACA JUGA:Arab Saudi Kirim 100 Ton Kurma ke Indonesia untuk Sambut Ramadan

Sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan Kementerian Keuangan, pemangkasan hanya berlaku pada biaya operasional internal, seperti pembatasan penggunaan kendaraan dinas, perjalanan dinas, dan operasional kantor. Namun, layanan kesehatan bagi masyarakat tetap menjadi prioritas, termasuk dalam program CKG.

Ke depan, program ini akan diperluas ke berbagai kelompok masyarakat, termasuk pelajar yang dijadwalkan mulai menerima layanan CKG pada Juli 2025. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, layanan ini akan tersedia dalam tiga kategori utama: CKG ulang tahun untuk anak-anak dan dewasa, CKG sekolah untuk siswa, serta CKG khusus ibu hamil dan balita.

Dengan komitmen penuh dari pemerintah, program CKG diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memastikan akses layanan medis yang lebih merata di seluruh Indonesia. (antara)