3 Minuman yang Sebaiknya Dihindari Penderita Maag, Jangan Sampai Salah Pilih!
Ilustrasi: 3 Minuman yang Sebaiknya Dihindari Penderita Maag--freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Penderita maag sering kali merasa tidak nyaman akibat sensasi terbakar di dada yang disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan (refluks asam).
Dilansir dari Hindustan Times, Jumat 24 Januari 2025, salah memilih makanan atau minuman bisa memperparah kondisi ini, bahkan meskipun tujuannya untuk meredakan gejala.
Ahli gastroenterologi, Dr. Saurabh Sethi menjelaskan, ada beberapa minuman yang perlu dihindari oleh penderita maag karena dapat memperburuk refluks asam. Berikut adalah tiga di antaranya:
1. Air Lemon
Air lemon sering dianggap sebagai solusi rumahan untuk berbagai masalah kesehatan. Namun, bagi penderita maag, air lemon justru bisa menjadi bumerang. Sifat asam dalam lemon dapat meningkatkan keasaman lambung, memperburuk rasa nyeri, dan membuat gejala maag semakin parah.
BACA JUGA:Kenali Penyebab Asam Lambung, Penyakit yang Banyak Diderita Gen Z dan Milenial
2. Soda Biasa atau Soda Diet
Kombinasi makanan dengan soda, seperti pizza dengan minuman bersoda, memang terdengar menggoda. Sayangnya, soda mengandung karbon dioksida yang dapat meningkatkan tekanan dalam lambung. Hal ini memicu asam lambung naik ke kerongkongan, memperparah refluks asam.
3. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel sering dipromosikan sebagai minuman sehat oleh banyak influencer. Namun, bagi penderita maag, ini adalah pilihan yang salah. Sifat asam pada cuka sari apel dapat memperburuk sensasi terbakar dan ketidaknyamanan pada lambung.
Pilihan Aman untuk Penderita Maag
Jika Anda mengalami maag, sebaiknya hindari minuman asam dan pilih alternatif yang lebih aman seperti:
- Teh herbal: Contohnya chamomile atau jahe yang dapat menenangkan perut.
- Air putih: Tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi tanpa memperburuk kondisi lambung.
BACA JUGA:Pilihan Minuman Sehat Bagi Pengidap Asam Lambung untuk Mencegah Kambuh
Menjaga pola makan dan minum adalah kunci penting untuk mengelola maag. Hindari mencoba pengobatan rumahan tanpa memahami dampaknya, dan jika gejala terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.