BELITONGEKSPRES.COM - Air minum dalam kemasan (AMK) menjadi perhatian karena dinilai turut mempengaruhi pengeluaran masyarakat dan menurunkan taraf hidup sebagian warga Indonesia.
Ketergantungan masyarakat terhadap air minum kemasan, terutama dalam bentuk galon, dianggap memperbesar pengeluaran sehari-hari yang berdampak pada pengelolaan keuangan rumah tangga.
AMK telah menjadi kebutuhan pokok bagi banyak rumah tangga di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan fisiologis akan air bersih.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan signifikan dalam persentase rumah tangga yang menggunakan air minum dalam kemasan, khususnya di daerah perkotaan.
BACA JUGA:Harga Pertamax Mahal Tapi Kualitasnya Sama dengan Pertalite: Begini Penjelasan Ahli?
Berdasarkan data BPS, persentase rumah tangga yang menggunakan AMK mengalami peningkatan meskipun terdapat fluktuasi di beberapa tahun.
Pada 2018, angka ini tercatat sebesar 36,3%, kemudian meningkat menjadi 38,3% pada 2019. Tren ini terus berlanjut pada 2020 dan 2021 dengan 39,3%, dan pada 2023 angka tersebut naik menjadi 40,6%. Meskipun demikian, data untuk 2022 tidak tercatat.
Provinsi dengan penggunaan AMK tertinggi pada 2023 didominasi oleh wilayah perkotaan dan beberapa daerah lain di Indonesia. DKI Jakarta mencatat angka tertinggi dengan 79,39% rumah tangga menggunakan air kemasan.
Kalimantan Utara menyusul dengan 79,19%, dan Kepulauan Riau sebesar 75,76%. Provinsi lainnya yang juga memiliki persentase tinggi adalah Kalimantan Timur (73,76%), Kepulauan Bangka Belitung (64,33%), Gorontalo (62,64%), Banten (58,82%), Riau (54,95%), Sulawesi Utara (51,4%), dan Kalimantan Tengah dengan (50,07%).
BACA JUGA:Presiden Jokowi Berpotensi Diperiksa KPK Mengenai Jet Pribadi Anak Bungsunya
Dalam industri air kemasan, beberapa merek besar seperti Ades dan Cleo mendominasi pasar. Selain itu, produsen makanan dan minuman Myor juga memiliki lini bisnis air minum kemasan, meskipun pangsa pasar mereka belum sebesar Ades dan Cleo.
Ketergantungan masyarakat terhadap produk-produk ini mencerminkan perubahan gaya hidup yang turut mempengaruhi ekonomi rumah tangga.