BACA JUGA:Putusan MK Cegah Aksi Borong Dukungan Terhadap Paslon pada Pilkada
Di awal kepemimpinannya, realisasi investasi Indonesia berada di angka Rp795 triliun, sebuah pencapaian yang sudah cukup signifikan. Namun, di bawah arahan Bahlil, angka tersebut terus meningkat tajam, hingga mencapai Rp1.418 triliun pada akhir 2023.
Tahun 2024, di bawah arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Investasi/BKPM ditargetkan untuk mencapai realisasi investasi sebesar Rp1.650 triliun. Target ambisius ini dirancang untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas 5 persen.
Pada kuartal II 2024, total investasi yang masuk sudah mencapai Rp428,4 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penyerapan tenaga kerja juga meningkat, dengan lebih dari 677.623 orang yang mendapatkan pekerjaan baru melalui berbagai proyek investasi.
Selama semester pertama 2024, total investasi yang tercatat telah mencapai Rp829,9 triliun, atau sekitar 50,3 persen dari target tahunan. Angka ini memberikan optimisme bahwa target tahunan Rp1.650 triliun akan tercapai.
Siapa pun yang akan melanjutkan kepemimpinan Bahlil di masa depan, hanya perlu melanjutkan momentum ini dan memastikan sisa 49,7 persen dari target tahunan dapat tercapai.
BACA JUGA:Menjernihkan Pemahaman Tentang Kontrasepsi di PP 28/2024
Bahlil juga memberikan perhatian khusus pada hilirisasi, sebuah strategi penting dalam meningkatkan nilai tambah dari investasi yang masuk. Pada kuartal II 2024, sektor hilirisasi mencatatkan investasi sebesar Rp105,6 triliun, yang mencakup 24,6 persen dari total realisasi investasi pada periode tersebut.
Strategi ini memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya sekadar angka, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Meski banyak yang mengira Kementerian Investasi/BKPM hanya fokus pada proyek-proyek besar, Bahlil menunjukkan bahwa perhatian terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga sangat tinggi.
Selama periode Januari hingga Juni 2024, total investasi di sektor UMKM mencapai Rp127 triliun. Sektor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dengan 4.696.618 orang mendapatkan pekerjaan dari berbagai proyek yang dijalankan.
UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 60 persen dari GDP dan mencakup 99 persen dari seluruh unit usaha di negara ini. Oleh karena itu, Bahlil menekankan pentingnya kolaborasi antara investor besar dan UMKM.
BACA JUGA:Hari Kemerdekaan jadi Pengingat untuk Terus Majukan Diplomasi RI
Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan UMKM, tetapi juga untuk memastikan bahwa investasi yang masuk dapat memberikan manfaat yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Untuk mendukung kolaborasi ini, Kementerian Investasi/BKPM telah menetapkan peraturan yang mengharuskan setiap investor yang masuk untuk bekerja sama dengan pengusaha daerah atau UMKM.
Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat sektor UMKM, yang seringkali menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.