Belajar dari Jepang Kelola Distribusi Pangan Berbasis Koperasi

Selasa 02 Jul 2024 - 20:56 WIB
Oleh: Muhamad Mardiono

Kemudian, Pasar Ota juga menerapkan metode transaksi yang beragam. Selain pelelangan, Pasar Ota juga menggunakan transaksi negosiasi, di mana harga ditetapkan melalui pembicaraan antara penjual dan pembeli tanpa adanya kompetisi di antara pembeli. Ini memberikan fleksibilitas tambahan dalam proses perdagangan.

Dan yang tak kalah unik, skala dan variasinya menjadi yang terbesar di Jepang. Pasar Ota adalah pasar produk pertanian terbesar di Jepang, dengan sekitar 3.875 ton atau senilai 1,18 miliar yen sayuran dan buah-buahan diperdagangkan setiap hari. Sebagian besar produk ini dikirim ke pengecer besar seperti supermarket, yang memastikan pasokan makanan yang stabil dan berkualitas tinggi bagi masyarakat.

BACA JUGA:Privilege 'Orang Dalam vs Orang Berbakat'

BACA JUGA:Membangun Kepedulian Orang Terdekat untuk Bentengi Diri Dari Narkoba

Pelajaran penting

Kunjungan ini memberikan banyak wawasan bagi Indonesia tentang bagaimana pasar grosir dapat dikelola secara efektif.

Beberapa pelajaran yang bisa diadopsi untuk Indonesia meliputi pengelolaan pasar yang efisien dan terstruktur. Penerapan manajemen yang terstruktur dan efisien, seperti yang dilakukan di Pasar Ota, dapat membantu meningkatkan efektivitas distribusi pangan di Indonesia.

Selain itu teknologi dalam logistik dan transaksi sangat memudahkan konsumen. Mengadopsi teknologi modern dalam logistik dan transaksi dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar pangan di Indonesia.

Dan yang tak kalah penting adalah kerja sama Pasar Ota dengan koperasi petani menjadikan pasar ini semakin baik bagi contoh pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA:Perlunya Kolaborasi Pemerintah-Masyarakat untuk Berantas Judi Online

BACA JUGA:Strategi Pengelolaan Tambang Pasca Terbitnya WIUPK untuk Ormas

Bekerja sama dengan lembaga koperasi seperti JA (Japan Agriculture) yang mewakili petani, dapat membantu memastikan harga yang adil dan dukungan bagi petani dalam meningkatkan produksi mereka.

Pasar Ota adalah contoh yang mengesankan dari pasar grosir pusat yang sukses, dengan sistem transaksi yang efisien dan dukungan logistik yang kuat.

Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari kunjungan ini sangat berharga untuk dijadikan inspirasi dan solusi dalam pengembangan pasar grosir atau pusat distribusi pangan di Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan belajar dari praktik terbaik di Jepang, Indonesia dapat mengimplementasikan strategi serupa untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam distribusi pangan, yang akan berdampak positif bagi petani dan konsumen di seluruh negeri.

BACA JUGA:Revitalisasi Organisasi Mahasiswa di Era Gen Z: Tantangan dan Solusi Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Kategori :