BELITONGEKSPRES.COM, YOGYAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, memperkirakan bahwa hari raya Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah kemungkinan akan dirayakan secara bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.
"Insya Allah Muhammadiyah akan ber-Idul Fitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idul Fitri akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah," ujar Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu.
Haedar Nashir berharap bahwa kesepakatan tersebut tidak akan membingungkan masyarakat, mengingat perbedaan awal Ramadhan antara Muhammadiyah dan pemerintah pada tahun ini.
"Ramadhan-nya beda tapi Idul Fitri-nya sama karena ada perbedaan cara penetapan," kata Haedar.
BACA JUGA:BMKG Umumkan Potensi Angin kencang dan Gelombang Tinggi di Wilayah Indonesia Hingga 11 April
BACA JUGA:Kemenhub Selenggarakan Mudik Ramah Disabilitas Melalui Angkutan Udara
Terlepas dari kesamaan atau perbedaan, Haedar meyakini bahwa seluruh lapisan masyarakat mampu menjaga toleransi.
"Sama maupun berbeda insya Allah kita sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi," ungkapnya.
Haedar menyatakan bahwa Muhammadiyah terus mengampanyekan terwujudnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai upaya untuk menyatukan dan mengakhiri masalah perbedaan tersebut.
Menurutnya, KHGT diharapkan tidak hanya berlaku untuk Indonesia, tetapi untuk umat Islam di seluruh dunia sehingga perbedaan tersebut tidak terus berulang.
"Sehingga nanti satu tanggal baru itu berlaku untuk di semua negara. Seperti kalender masehi yang tidak ada perbedaan," ujar dia.
Apabila penggunaan kalender sesuai dengan negara masing-masing terus dilakukan, Muhammadiyah melihat bahwa perbedaan dalam menentukan waktu-waktu penting umat Islam kemungkinan besar akan terus terjadi.
BACA JUGA:Pemeriksaan Terkait Korupsi Timah, Sandra Dewi: Jangan Buat Berita Bohong
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Waspada Potensi Hujan Lebat Melanda Mayoritas Wilayah Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Haedar berharap praktik ibadah selama Ramadhan mampu menumbuhkan sikap masyarakat dalam menghormati perbedaan.