BELITONGEKSPRES.COM, Arifki Chaniago, seorang analis politik yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, memberikan sambutan positif terhadap rencana Prabowo Subianto, calon presiden terpilih, untuk mengajak anak muda berkontribusi maksimal dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, salah satu cara pelibatan ini dapat dilakukan adalah dengan mengangkat menteri muda ke dalam kabinet pemerintahan baru. Mengingat bahwa setengah dari penduduk Indonesia adalah anak muda, adalah penting untuk melibatkan mereka dalam pemerintahan agar mereka dapat turut serta mengawal kepentingan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kaum muda.
“Kalau secara rencana tentu menarik karena memang menteri-menteri muda ini bukan hanya soal kebutuhan, karena secara demografi kan memang penduduk kita didominasi anak muda, banyak anak muda,” beber Arifki saat dihubungi, Minggu 3 Maret.
Arifki tidak terkejut karena Prabowo telah lama dikenal identik dan dekat dengan anak-anak muda di sekitarnya. Oleh karena itu, pelibatan anak muda dalam pemerintahan baru dianggap sebagai langkah yang tepat, di mana mereka dapat memainkan peran penting dalam menangani masalah-masalah seperti pendidikan dan lapangan kerja yang menjadi kebutuhan utama generasi muda saat ini.
BACA JUGA:75.000 Satpol PP Berpeluang jadi ASN
BACA JUGA:Jadwal Awal Puasa Ramadhan 2024, Versi NU, Muhammadiyah dan Kemenag
Dengan demikian, keterlibatan anak muda dalam kabinet kerja Prabowo-Gibran diyakini memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
“Saya melihat bahwa kebutuhan-kebutuhan lapangan kerja, kebutuhan-kebutuhan pendidikan, pekerjaan ini juga beradaptasi dengan cara kerja anak muda. Tentu menteri-menteri muda paling tidak punya instrumen yang cukup menarik untuk menjembatani, untuk bisa menerima dan memahami apa yang dibutuhkan anak muda,” katanya.
Karenanya, dengan adanya kabar tentang pelibatan anak muda dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, terbuka peluang besar bagi mereka untuk tampil di panggung nasional. Selain itu, keterlibatan anak muda dalam pemerintahan baru juga dianggap sebagai jembatan menuju Indonesia Emas 2045.
“Maka dengan adanya segmentasi ini menteri muda ini punya peluang untuk menjadi menteri, apalagi kalau memang Prabowo-Gibran tentu mewakili anak muda harus mewakili juga kabinet anak-anak muda dan mensukseskan Indonesia Emas di 2045 nanti,” ungkapnya.
BACA JUGA:Viral Buah Salak Impor Berisi Sabu, Benarkah Modus Baru Penyelundupan Narkoba?
BACA JUGA:Gus Samsudin Ngaku Tak Sakti, Komentar Pesulap Merah: Makan Tuh Ilmu Spirikintil
Arifki menegaskan bahwa pengalaman tidak menjadi syarat utama dalam memimpin untuk kepentingan bangsa, terutama untuk jabatan menteri yang melibatkan banyak bawahan dalam menyusun dan menyelesaikan program-program kerja untuk kesejahteraan rakyat. Baginya, yang terpenting adalah mentalitas seseorang dalam memimpin.
"Bagi saya, yang terpenting adalah mentalitas seseorang dalam memimpin, baik itu anak muda atau orang tua. Kita hidup dalam zamannya masing-masing, dan kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa cara berpikir berubah seiring waktu. Tidak ada yang salah dengan pola pikir lama, tetapi penting untuk mengakomodasi cara berpikir baru, terutama ketika kita memberikan ruang bagi menteri yang mungkin berusia 70-an dengan cara berpikir yang mungkin agak ketinggalan zaman. Memilih yang terbaik harus menjadi prioritas, terlepas dari usia," ungkapnya.
Arifki menjelaskan bahwa fokus Prabowo Subianto terhadap anak muda, seperti pengangkatan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya, menunjukkan perhatian terhadap generasi muda. Menurutnya, hal ini penting karena anak muda adalah tongkat estafet pembangunan bangsa yang harus dipegang oleh generasi muda.