Menteri Perindustrian Ungkap Tantangan dalam Negosiasi dengan Apple

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Jumat (3/1/2025)-Muzdaffar Fauzan-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti kompleksitas negosiasi dengan Apple, salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia. Ia menyebutkan bahwa Apple cenderung berorientasi pada keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari pasar Indonesia. 

Agus menegaskan bahwa negosiasi ini pasti sulit karena Apple, seperti perusahaan besar lainnya, selalu memprioritaskan kepentingan mereka, terutama terkait potensi keuntungan.

Namun, Agus memastikan bahwa pemerintah tetap berpegang pada prinsip yang mengutamakan kepentingan nasional. Prinsip tersebut mencakup nilai tambah bagi Indonesia, serapan tenaga kerja, dan pendapatan negara. 

Pemerintah juga telah menyiapkan pendekatan berbasis empat poin teknokratis untuk proses negosiasi. Poin-poin ini meliputi perbandingan investasi Apple di negara lain, komitmen investasi produsen lain di sektor HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) di Indonesia, nilai tambah dan potensi pendapatan bagi Indonesia, serta serapan tenaga kerja dalam ekosistem industri.

BACA JUGA:Biodiesel B40 Mulai 2025, Bahlil Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Solar pada 2026

BACA JUGA:PLN Berikan Potongan 50 Persen Tambah Daya, Simak Cara dan Masa Berlakunya

Negosiasi yang dijadwalkan berlangsung pada 7–8 Januari di Jakarta akan melibatkan langsung perwakilan senior dari Apple pusat. Agus menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan Apple dua opsi untuk melanjutkan investasinya di Indonesia. 

Opsi pertama adalah membangun fasilitas produksi seperti pabrik melalui skema investasi tradisional. Opsi kedua adalah menggunakan skema inovasi. Pemerintah lebih mendorong opsi pertama karena dianggap lebih memberikan dampak langsung pada perekonomian domestik. Namun, jika Apple memilih skema inovasi, Agus memastikan semua perhitungan akan dibuat adil dan transparan agar memenuhi regulasi.

Agus juga mengingatkan bahwa Apple masih memiliki kewajiban untuk menyelesaikan komitmen investasi senilai 10 juta dolar AS dari siklus periode 2020–2023. Menurutnya, kepatuhan terhadap komitmen ini penting sebelum iPhone 16 dapat diedarkan secara resmi di Indonesia. 

Agus menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mengupayakan regulasi yang adil tetapi juga memastikan investasi ini membawa dampak nyata bagi masyarakat, baik melalui lapangan kerja maupun kontribusi ekonomi secara luas. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan