Pengunjung Museum Timah Indonesia 2024 Melonjak Signifikan, Pelajar Mendominasi

Pengunjung Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang selama 2024 melonjak, yang didominasi pelajar--(Humas PT Timah Tbk)

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Museum Timah Indonesia (MTI) di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mencatatkan lonjakan pengunjung yang signifikan pada tahun 2024.

Total pengunjung Museum Timah Indonesia 2024 tercatat mencapai 23.957 orang, meningkat pesat dibandingkan dengan 16.896 orang pada tahun 2023.

Kepala MTI Kota Pangkalpinang, M Taufik, mengungkapkan bahwa sebagian besar pengunjung museum didominasi oleh kalangan pelajar yang tertarik untuk mempelajari sejarah pertimahan.

"Jumlah pengunjung MTI meningkat, dengan pelajar menjadi kelompok pengunjung terbanyak, datang untuk memahami lebih dalam tentang sejarah pertimahan yang sangat penting bagi Kepulauan Babel," ujarnya, Selasa 7 Januari 2025.

BACA JUGA:Sosok ‘Wasit’ dalam Kasus Korupsi Timah, Harvey Moeis Masih Pilih Bungkam

Rincian pengunjung selama tahun 2024 adalah sebagai berikut: 15.398 pelajar, 1.249 mahasiswa, 3.650 wisatawan lokal, 3.523 wisatawan nusantara, dan 137 wisatawan asing.

Angka ini menunjukkan adanya ketertarikan yang kuat terhadap sejarah timah Indonesia, khususnya dari kalangan pelajar dan masyarakat lokal Babel.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, jumlah pengunjung MTI mencapai 16.896 orang dengan kategori pengunjung yang hampir serupa, yakni 10.042 pelajar, 209 mahasiswa, 3.384 wisatawan lokal, 3.211 wisatawan nusantara, dan 50 wisatawan asing.

Museum Timah Indonesia, yang dikelola oleh PT Timah dan didirikan pada tahun 1958, menyimpan beragam koleksi tentang sejarah penambangan timah di Indonesia, khususnya di Bangka Belitung.

BACA JUGA:Kasus Korupsi Timah Rp271 Triliun Memanas, Ahli Lingkungan IPB Prof Bambang Disomasi!

MTI bukan hanya sebagai tempat untuk mempelajari sejarah, tetapi juga sebagai destinasi wisata edukasi yang menarik. Bangunan museum ini, yang merupakan peninggalan zaman Belanda, juga diakui sebagai salah satu cagar budaya Kota Pangkalpinang.

Selain koleksi sejarah pertambangan timah, MTI juga menampilkan berbagai barang bersejarah lainnya, seperti miniatur kapal penambangan timah, peralatan penambangan kuno, bor tambang dari era Belanda, lokomotif klasik, dan diorama yang menggambarkan sejarah timah di wilayah tersebut.

“Setiap harinya, MTI bisa dikunjungi oleh ratusan orang, baik untuk sekadar berwisata maupun untuk menambah wawasan tentang sejarah timah di Bangka Belitung,” tambah M Taufik.

Dengan peningkatan jumlah pengunjung ini, MTI semakin menunjukkan peranannya sebagai pusat informasi sejarah pertimahan sekaligus tempat rekreasi edukasi yang menarik di Pangkalpinang. (Antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan