MUI Tekankan Sikap dan Adab Harus Dijaga Agar Tidak Merugikan Citra Ulama, Sentil Gus Miftah?
Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Syuhud (dua dari kanan) dalam Silatnas LPBKI MUI di Jakarta (5/12). -Foto: Humas MUI-
BELITOPNGEKSPRES.COM - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud, menekankan pentingnya peran ulama dalam menjaga persatuan bangsa.
Dia menegaskan bahwa Pancasila merupakan cerminan nilai-nilai Al-Qur'an dan harus dipahami sebagai landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan musyawarah.
“Kita harus melestarikan kesepakatan yang telah dibangun oleh para kiai di masa lalu,” ungkap Marsudi di Gedung MUI, Jakarta, pada Kamis, 5 Desember.
Pernyataan ini disampaikan dalam konteks Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang diadakan oleh Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman MUI (LPBKI). Workshop bertajuk "Peran Ulama dalam Perjuangan Kebangsaan" ini menyoroti kontribusi ulama dalam mempertahankan keutuhan NKRI melalui nilai-nilai keislaman.
BACA JUGA:Sudah Damai dan Minta Maaf, Gus Miftah Akan Berangkatkan Pedagang Es Sunhaji dan Keluarga Umrah
Marsudi menyatakan rasa syukur atas kesempatan untuk berdakwah di LPBKI MUI dan menegaskan bahwa ulama memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan NKRI sebagai negara yang menjunjung tinggi musyawarah.
Dia menegaskan bahwa Pancasila merupakan cerminan nilai-nilai Al-Qur'an dan harus dipahami sebagai landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan musyawarah.
“Kita harus melestarikan kesepakatan yang telah dibangun oleh para kiai di masa lalu,” ungkap Marsudi di Gedung MUI, Jakarta, pada Kamis, 5 Desember.
Pernyataan ini disampaikan dalam konteks Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang diadakan oleh Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman MUI (LPBKI). Workshop bertajuk "Peran Ulama dalam Perjuangan Kebangsaan" ini menyoroti kontribusi ulama dalam mempertahankan keutuhan NKRI melalui nilai-nilai keislaman.
Marsudi menyatakan rasa syukur atas kesempatan untuk berdakwah di LPBKI MUI dan menegaskan bahwa ulama memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan NKRI sebagai negara yang menjunjung tinggi musyawarah.
BACA JUGA:KPPPA Rancang Perpres untuk Lindungi Anak dari di Ranah Daring
BACA JUGA:DPR RI Adakan Pertemuan Dengan Presiden Prabowo Bahas Penerapan PPN 12 Persen Secara Selektif
Dia juga menekankan pentingnya pemahaman adab dalam kepemimpinan serta sinergi antara ulama, santri, dan masyarakat dalam pembangunan nasional.