Hendrya Sylpana

Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Tetap Tumbuh dan Tangguh

Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Internasional Belawan, Medan, Sumatera Utara, Kamis 10 Oktober 2024. -Fransisco Carolio/nym-ANTARA FOTO

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 diproyeksikan untuk tetap tangguh, dengan perkiraan ekspansi sekitar 5,04 persen, turun tipis dari 5,05 persen pada 2023.

Ke depan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan meningkat pada 2025, terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan peningkatan aktivitas investasi. Sebaliknya, pertumbuhan belanja Pemerintah diperkirakan akan melambat, sementara ekspor neto cenderung stabil.

BACA JUGA:Kembali Kepada Indonesia

Sementara itu, konsumsi rumah tangga diproyeksikan meningkat, didukung oleh inflasi yang terkendali dalam kisaran target dan potensi penurunan lebih lanjut pada BI-Rate. Sejalan dengan itu, pelonggaran suku bunga kebijakan yang diantisipasi akan mendorong pertumbuhan investasi pada 2025.

Pendorong utama investasi akan mencakup biaya pinjaman yang lebih rendah dan normalisasi aktivitas investasi setelah Pemilu 2024. Secara historis, periode pasca-pemilu biasanya ditandai dengan kebangkitan investasi domestik dan asing, didukung oleh peningkatan stabilitas politik dan agenda Pemerintah yang lebih jelas. Akan tetapi, pengeluaran Pemerintah diperkirakan akan melambat karena dorongan fiskal terkait Pemilu 2024 akan menghilang.

Di sisi perdagangan eksternal, ekspor neto diperkirakan akan tetap stabil relatif terhadap level tahun 2024. Pertumbuhan ekspor dapat memperoleh momentum karena penurunan suku bunga kebijakan global dan efek dasar yang rendah mulai tahun 2024, meskipun stagnasi pertumbuhan ekonomi global yang terus-menerus, terutama di bawah lintasan ekonomi Tiongkok yang “lebih lambat untuk jangka waktu yang lebih lama”, kemungkinan akan membatasi keuntungan.

Pada saat yang sama, pertumbuhan impor diproyeksikan akan meningkat, didorong oleh peningkatan permintaan input dan barang modal untuk mendukung aktivitas investasi. Secara keseluruhan, pertumbuhan PDB Indonesia untuk tahun 2025 diproyeksikan sekitar 5,15 persen.

BACA JUGA:Kandidat Pilkada 2024 Berburu Tuah Jokowi

Untuk dapat tumbuh lebih tinggi, tentunya ke depan konsumsi rumah tangga dan pengeluaran Pemerintah harus lebih didorong karena kinerja ekspor masih akan terhambat perlambatan ekonomi dari global.

Inflasi domestik ke depan juga harus tetap terjaga, didukung dengan sinergi kuat antara tim pengendalian inflasi pusat dan daerah, serta konsistensi kebijakan moneter.

Penguatan koordinasi kebijakan moneter dan fiskal juga turut menjaga berlanjutnya stabilitas makroekonomi dan momentum pertumbuhan ekonomi.

Penguatan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan terus berlanjut, ditopang dengan berbagai stimulus dan dukungan Pemerintah. Selain itu, juga didorong konsumsi domestik yang kuat, baik dari Pemerintah, rumah tangga, maupun swasta sehingga daya beli masyarakat meningkat serta inflasi yang tetap terkendali. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan