Dugaan Perselingkuhan: Saksi Beberkan Kronologis Penggerebekan Kades Dukong, Siap Diperiksa Polisi

Dodi dan para saksi bersama penasihat hukumnya Wandi SH saat memberikan keterangan di salah satu tempat nongkrong kawasan Tanjungpandan, Senin 7 Oktober 2024- (Ainul Yakin/BE)-

BACA JUGA:120 Pemain U-17 Ikuti Seleksi Belitong FC untuk Piala Soeratin Babel 2024

“Jadi, video yang beredar itu diambil pada 12 September tetapi baru diberitakan pada 28 September. Pada saat kejadian, saya didatangi Dodi dan Herman di rumah," jelas Mintet kepada Belitong Ekspres, Rabu 2 Oktober 2024.

Mintet melanjutkan, saat itu ia sedang duduk di depan rumah, sementara Silfi ada di kamar mandi. Tiba-tiba mereka merekam tanpa izin dan langsung menuduh hal-hal yang tidak benar.

Atas peristiwa tersebut dirinya bersama Silfi dan suami telah resmi melapor ke Polres Belitung. Sebab, kabar itu jelas tidak benar alias fitnah dan dia merasakan dirugikan.

"Makanya, saya membuat laporan resmi ke Polres Belitung. Saya juga berharap kawan-kawan media untuk mengawal kasus ini dan pihak Polres Belitung dapat segera menindaklanjuti laporan kami," harapnya.

BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat ke Belitung Turun 30 Persen, Bandara H.AS Hanandjoeddin Dorong Peningkatan Wisatawan

Sementara itu, Silfi saat didampingi suaminya mengatakan, bahwa dirinya sudah meminta izin untuk bekerja di rumah Mintet sebagai pembantu rumah tangga lepas.

Pada saat kejadian, Silfi masih memegang pakaian yang hendak dicuci. Itu menunjukkan bahwa ia memang berada di sana untuk bekerja  membersihkan rumah baik pada pagi, siang maupun sore hari.

Ia menambahkan ketika perekam video datang mereka langsung menuding dirinya sebagai “wanita simpanan” dengan kata-kata kasar.

Silfi pun merasa sangat terhina atas tuduhan tersebut, mengingat dirinya datang ke rumah Mintet untuk bekerja dengan sepengetahuan suaminya.

BACA JUGA:Kades Dukong Bantah Video Tindak Asusila, Sudah Melapor ke Polres Belitung

“Jika memang mereka mau gerebek, kenapa tidak ngajak suami saya atau Ketua RT? Seharusnya jika ada dugaan asusila proses penggerebekan dilakukan secara resmi," katanya.

"Tapi yang terjadi mereka malah langsung merekam dan menuduh saya dengan kata-kata yang tidak pantas. Saya di rumah pak kades hanya bekerja sebagai pembantu tidak lebih,” pungkasnya. (kin/dod)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan