No Day
Dahlan Iskan--
Veddriq sangat menyukai olahraga satu itu. Sampai akhirnya panjat tebing menjadi olahraga prestasi baginya. Bagi nama besarnya. Bagi keharuman SMAN 6, sekolah Veddriq. Bagi Pontianak. Bagi Kalbar. Dan akhirnya bagi Indonesia.
Veddriq dapat medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) yang lalu. Atas nama Kalbar.
BACA JUGA:Tolong Riba
Dari situ Veddriq tahu catatan rekor panjat tebingnya. Lalu ia banding-bandingkan dengan catatan kecepatan atlit dunia lainnya. Hasilnya: ia pun sangat optimistis akan bisa bicara di tingkat internasional.
Setelah PON empat tahun lalu itulah Veddriq mulai punya cita-cita menjuarai Olimpiade. Ia tahu Olimpiade tahun 2024 di Paris.
Kata sang ayah: sejak saat itu Veddriq sudah tahu bakal jadi juara di Paris.
"Veddriq pernah bikin tulisan di kertas. Kertas itu ia tempel di dada. Lalu difoto. Fotonya dimuat di Instagram. Foto Veddriq dengan tulisan juara Olimpiade di dada”.
Ternyata, kelak, di tahun 2024, Veddriq benar-benar juara Olimpiade. Untuk cabang panjat tebing. Kategori speed.
Ia mengharumkan nama Indonesia di saat kritis. Yakni di saat hampir saja Indonesia pulang tanpa medali emas. Medsos sudah mulai ramai dengan keprihatinan atas prestasi yang merosot. Omelan nasional mulai memenuhi langit medsos.
BACA JUGA:Lelaki Tampon
Veddriq yang membungkamnya.
PON di Aceh bulan depan tentu akan lebih meriah oleh kehadiran Veddriq di panjat tebing. Ia kembali akan mewakili Kalbar.
Untuk itu Rabu lusa Veddriq pulang ke Pontianak. Ia akan diarak di sebuah pawai keliling kota menyambut prestasinya di Paris.
Saya salah sangka. Saya pikir kirab itu dilakukan di hari Minggu kemarin, saat saya di Pontianak.
Hari itu ternyata Veddriq masih di IKN. Ia diundang menghadiri upacara kenegaraan HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang untuk kali pertama dilakukan di luar Jakarta.