Kolaborasi Anak Muda Bali Menggarap Animasi Tanpa Gaji

Beberapa anak muda penggagas seri animasi Made & the Lost Spirit sedang berdiskusi di Denpasar, Selasa (6/8/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari--

Kelompok anak muda ini masih membutuhkan sumber daya manusia, sebab satu divisi semestinya diisi oleh sekurang-kurangnya empat orang.

Dengan berkembangnya industri kreatif animasi, akan lebih banyak lagi tenaga lulusan terkait yang mendapat pekerjaan sehingga hal ini juga menjadi potensi ekonomi jika mereka terserap.

BACA JUGA:Upaya Peningkatan Tata Kelola Aset Desa

Dinas Kebudayaan Bali juga senang mengetahui inisiatif anak muda mengangkat budaya lokal melalui teknologi animasi.

Dari catatan yang diungkap Kepala Disbud Bali I Gede Arya Sugiartha, selama ini belum ada yang serius mengembangkan potensi film berlatar mitologi sejarah, padahal Bali memiliki kisah khas yang disukai banyak orang.

Terbukti setiap kali Pesta Kesenian Bali yang berisi pertunjukan seni berkisah kearifan lokal dan sejarah, ditonton ribuan orang baik secara langsung maupun melalui kanal YouTube.

Ini membuktikan industri kreatif animasi bisa masuk dan mengambil hati pecinta Bali dengan jalur yang berbeda.

Pemerintah daerah juga mengakui keterbatasan mereka dalam mengembangkan teknologi digital sehingga kehadiran sekelompok anak muda ini--jika dibantu dan serius--maka turut menguntungkan Pemerintah.

BACA JUGA:Melawan Pelecehan Verbal dengan Berani Bicara

Pemanfaatan audio visual mempermudah siapa saja, terutama bagi anak-anak, menyerap nilai baik dan mempelajari sejarah.

Pemerintah memastikan bakal merangkul potensi yang ada, baik lewat kegiatan edukatif maupun bertemu langsung dan mendengar keperluan yang dibutuhkan.

Proyek ini tidak dapat dibiarkan berjalan sendirian. Kemampuan dan semangat generasi muda tersebut perlu dukungan Pemerintah dan swasta, agar industri kreatif ini bisa berjalan sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi. (ant)

Oleh Ni Putu Putri Muliantari

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan