KKP Sarankan Menu Ikan sebagai Bagian dari Menu Program Makan Bergizi Gratis

Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia KKP Rudy Alex (paling kiri), Inspektur Jenderal KKP Tornada Syaifullah (kedua kiri), Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP Hendra Yusran Siri (kedua kanan) dalam konferen--

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.

KKP menyarankan agar ikan menjadi salah satu pilihan menu dalam program makan bergizi gratis, mengingat kandungan nutrisinya yang tinggi. Program ini sejalan dengan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang digagas KKP.

“Sebagai bentuk dukungan, kami akan memperkuat program Gemarikan. Ikan adalah sumber protein dan Omega 3 yang penting, serta investasi besar untuk menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan cerdas,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP, Hendra Yusran Siry, dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Rabu.

Hendra menjelaskan bahwa konsumsi ikan dapat berperan penting dalam mengurangi angka stunting. Pihaknya telah menyampaikan hal ini kepada tim pemerintahan yang akan datang, berharap agar makan ikan tidak hanya meningkatkan kecerdasan, tetapi juga menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam negeri.

BACA JUGA:Industri Kelapa Sawit Dinilai Sebagai Komoditas Utama untuk Wujudkan Net Zero Emission

BACA JUGA:Infinix Note 40S Resmi Meluncur di Indonesia, Hadir dengan Layar 3D-Curved dan Kamera 108MP

Dalam kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal KKP, Tornanda Syaifullah, menambahkan bahwa KKP berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui peningkatan asupan gizi dari program Gemarikan. Program ini telah diterapkan di Dinas Kelautan dan Perikanan di berbagai daerah untuk meningkatkan kecukupan gizi secara regional. Meski demikian, masih ada tantangan dalam mengatasi stunting, terutama di daerah penghasil ikan yang justru memiliki angka stunting tinggi.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyarankan agar program makan bergizi gratis dapat menyesuaikan dengan potensi komoditas ikan unggulan di masing-masing wilayah. Ia mengusulkan agar wilayah yang kaya akan ikan dapat memanfaatkan potensi lokal tersebut sebagai bagian dari menu makan bergizi gratis.

“Saya mengusulkan pendekatan tematik. Misalnya, di wilayah Indonesia timur yang memiliki kekayaan ikan, sebaiknya memasukkan ikan sebagai menu utama, sesuai dengan potensi lokal di daerah tersebut,” jelas Trenggono. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan