Juri Hamil

Dahlan Iskan--

Sesaat kemudian Si hamil tua keluar dari ruangan. Boleh tidak jadi juri. Dia mungkin akan melahirkan saat persidangan berlangsung.

Lalu ada lagi yang keluar. Juga wanita. Dia dokter. Sudah terikat janji melakukan operasi bedah jantung sore itu. 

Tidak sampai satu jam, banyak orang keluar dari ruangan. Termasuk John. Ia mengepalkan tangan sambil tersenyum lebar. Belum sampai pada nomor urutnya, 13 nama sudah didapat.

Di mobil John bercerita: begitu tahu kisi-kisi persidangan itu untuk perkara apa, John langsung punya ide untuk tidak terpilih.

Calon juri memang tidak diberi tahu perkaranya nanti soal apa. Tapi John menangkap kisi-kisinya: yang salah satu keluarganya menjadi polisi diminta angkat tangan. Beberapa orang angkat tangan. Mereka dianggap tidak memenuhi syarat. Berarti, pikir John, ini perkara penjahat yang melawan polisi.

Maka langsung terpikir oleh John bahwa ia juga bisa tidak memenuhi syarat. Ia pernah menjadi polisi militer. Pasti pro-polisi. Yakni ketika ia menjadi tentara di masa muda dulu.

Waktu itu ia bertugas di Jerman dan Perancis mengawasi tentara Amerika di sana. Belum sampai senjata itu digunakan John sudah terbebas.

"Ke mana?"

Sudah telanjur keluar rumah. "Kita ke Fort Leavenworth," kata saya.

BACA JUGA:Lia Ahok

BACA JUGA:Lia Simple

Itu kota kecil, tua, satu jam di utara Lawrence. John sudah tahu mengapa saya ingin ke Fort Leavenworth.

Ia pernah bertemu SBY di Surabaya. Sebelum jadi presiden. Di Fort Leavenworth-lah SBY menjalani pendidikan militer. Banyak jendral Indonesia lulusan Fort Leavenworth.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan