Presiden Jokowi Pastikan Kontrak Freeport Bakal Diperpanjang

BELITONGEKSPRES.COM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan akan memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini berlaku hingga 31 Mei 2024.

"Ya terus dong, tetap diperpanjang (izinnya)," ujar Jokowi kepada wartawan disela-sela kunjungan kerja di Karawang, Jawa Barat, ditulis Kamis 9 Mei.

Namun, dia menyatakan bahwa pemerintah masih perlu mempertimbangkan harga patokan ekspor (HPE) yang akan dikenakan terhadap Freeport, terutama karena HPE beberapa komoditas tambang dilaporkan naik pada periode April 2024.

"Hanya kita ini masih berhitung mengenai (biaya HPE) dikenakan berapa," tambahnya.

Lebih jauh, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah mengapresiasi komitmen Freeport terkait pembangunan smelter yang hampir rampung di Gresik, Jawa Timur. 

BACA JUGA:Polres Ciamis Pindahkan Tersangka Mutilasi Istri ke Rumah Sakit Jiwa

BACA JUGA:Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Tanyakan Kondisi sang Istri

Bahkan, katanya, pemerintah secara aktif memantau kemajuan pembangunan smelter tersebut sebagai bukti komitmen Freeport dan PT Amman untuk melakukan proses hilirisasi di dalam negeri.

"Tapi yang patut kita hargai, Freeport dan juga PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) itu telah membangun smelter dan hampir selesai 100 persen. Mingguannya kita ikuti pembangunannya selesai berapa persen, berapa persen," tambahnya.

"Dengan selesainya smelter itu menunjukkan keinginan kuat mereka untuk hilirisasi dan downstreaming di dalam negeri, saya kira itu bagus sekali dan harus dihargai loh ya," tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah mengumumkan bahwa izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PT Freeport Indonesia (PTFI) akan diperpanjang hingga tahun 2061. 

Ia menjelaskan bahwa perpanjangan izin tersebut dipertimbangkan dengan memperhatikan kebutuhan pasokan bijih tembaga bagi smelter guna memastikan kelangsungan proses smelting.

BACA JUGA:BBM Pertelite Menghilang di Beberapa SPBU di Jakarta, Tawarkan Pertamax Green Sebagai Pengganti

BACA JUGA:Cek Persiapan Akhir Layanan Haji di Tanah Suci, Menag Kembali Bertolak ke Saudi