Menkeu Purbaya Pastikan APBN 2025 Dikelola Secara Hati-hati, Defisit Dijaga di bawah 3 Persen
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa-Akmalal Hamdhi-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tetap berjalan dengan prinsip kehati-hatian. Dia menegaskan defisit APBN tahun ini akan tetap dijaga di bawah 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga aman dan terkendali.
Dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu 16 November, Purbaya menyatakan pemerintah tetap mematuhi prinsip kehati-hatian dalam berbagai langkah fiskal, termasuk kebijakan penempatan dana pemerintah ke perbankan yang sempat menjadi perhatian publik.
Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari mekanisme pengelolaan likuiditas untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, bukan penciptaan uang baru, sehingga tidak menimbulkan tekanan inflasi atau mengurangi ruang fiskal.
"Jadi Rp200 triliun yang ditempatkan ke perbankan itu bukan uang baru, hanya dipindahkan, tetap aman," ujar Purbaya.
BACA JUGA:Menteri UMKM: Pengajuan KUR Tidak Dibatasi Lagi Mulai 2026, Bunga Flat 6 Persen
BACA JUGA:BPJPH Tekankan Kemudahan Sertifikasi Halal untuk Dorong UMKM Naik Kelas
Hingga akhir September 2025, APBN mencatat defisit sebesar Rp371,5 triliun atau setara 1,56 persen PDB. Pendapatan negara pada periode yang sama mencapai Rp1.863,3 triliun atau sekitar 65 persen dari perkiraan outlook.
Meski nominalnya lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas global yang berdampak pada penerimaan perpajakan, khususnya sektor migas dan pertambangan.
Penerimaan perpajakan tercatat Rp1.519,6 triliun, menurun 2,9 persen secara year on year, dengan rincian penerimaan pajak sebesar Rp1.295,3 triliun dan penerimaan cukai Rp221,3 triliun. Di sisi belanja negara, realisasi hingga 30 September 2025 mencapai Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari outlook yang ditetapkan. (jpc)