Menkop Ajak ICMI Perkuat Koperasi Desa Merah Putih untuk Dorong Ekonomi Kerakyatan

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, mendorong Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) memperkuat Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai bagian dari pengembangan ekosistem ekonomi kerakyatan.

Pernyataan ini disampaikan Menkop saat menjadi narasumber dalam acara National Leadership Camp ICMI yang digelar di Badung, Bali, Sabtu. Menurutnya, koperasi merupakan amanat konstitusi sekaligus fondasi ekonomi rakyat yang memotong rantai pasok, menghadirkan layanan usaha di desa, dan melibatkan jutaan anggota.

Ferry menekankan dukungan ICMI penting untuk memastikan gerakan ekonomi kerakyatan berjalan terarah dan berkelanjutan. Peran ICMI meliputi penyediaan pandangan keilmuan, pembinaan, dan jejaring intelektual. "Hal itu untuk memastikan manfaat ekonomi kerakyatan benar-benar dirasakan masyarakat," ujarnya.

Menkop mengajak anggota ICMI memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Tahun depan, diproyeksikan lebih dari 80 ribu gerai ritel modern akan dikelola oleh Kopdes Merah Putih. Menurut Ferry, hal ini menjadi peluang bagi masyarakat koperasi untuk memproduksi barang sendiri yang dijual di gerai-gerai tersebut.

BACA JUGA:Kemenkop Targetkan 20 Ribu Gerai Kopdes Merah Putih Beroperasi Januari 2026

BACA JUGA:Menko Zulhas Ajak Sukseskan MBG untuk Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan

Ferry menekankan pentingnya kembalinya koperasi ke sektor produksi, distribusi, industri, dan perkreditan. Ia mendorong ICMI dan UMKM di lingkungannya untuk mulai mendirikan pabrik atau industri kecil, termasuk pabrik sabun, detergen, shampo, kecap, saus, atau sambal. "Apapun jenis industrinya, asalkan berbentuk koperasi, kami akan mendukung," kata Menkop.

Kemenkop berkomitmen mendorong pembentukan industri dan produk lokal yang nantinya dapat dijual di jaringan Kopdes Merah Putih. Menurut Menkop, bangsa Indonesia perlu kembali percaya diri sebagai produsen. "Kami siap mendukung 100 persen bagi yang ingin menjadi produsen atau mendirikan pabrik, terutama dalam bentuk koperasi," jelasnya.

Selain itu, Menkop mengajak perguruan tinggi negeri dan swasta untuk mengembangkan mesin pasca panen, dryer, alat pengatur suhu buah dan sayuran, cold storage, dan inovasi serupa. "Kita punya semangat yang sama dan siap untuk berkolaborasi," tutup Menkop. (ant)