Jepang Terancam Gempa Besar, Korban Jiwa Diperkirakan Capai 298.000 Orang

Jalan rusak akibat gempa di prefektur Ishikawa, Jepang, pada Januari 2024 lalu--(Xinhua/ZhangXiaoyu)

BELITONGEKSPRES.COM - Jepang kembali dihadapkan pada ancaman gempa besar di Nankai Trough. Berdasarkan estimasi terbaru yang dirilis pemerintah pada Senin (31/3/2025), jumlah korban jiwa bisa mencapai 298.000 orang. 

Melansir Kyodo News, meski ada penurunan 10 persen dibanding prediksi 2012 berkat peningkatan mitigasi bencana, angka ini masih jauh dari target pengurangan korban hingga 80 persen yang ditetapkan pada 2014.

Dampak Luas: Pengungsi dan Kerugian Ekonomi

Tak hanya korban jiwa, dampak gempa besar di Negeri Sakura ini juga diperkirakan akan menyebabkan lonjakan jumlah pengungsi hingga 12,3 juta orang, setara dengan 10 persen populasi Jepang.

Sebanyak 764 kota di 31 prefektur berisiko mengalami guncangan hebat atau tsunami setinggi minimal 3 meter. Dari sisi ekonomi, potensi kerugian diperkirakan mencapai 270 triliun yen (Rp29.866 triliun), naik dari estimasi sebelumnya sebesar 214 triliun yen (Rp23.672 triliun).

BACA JUGA:Calvin Verdonk Optimistis Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Peluang Hadapi Jepang

BACA JUGA:Riset Terbaru BRIN Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Ini 13 Zona Berbahaya di Indonesia

Peningkatan Standar Bangunan Tak Cukup

Meskipun standar ketahanan gempa besar pada bangunan sudah meningkat, jumlah rumah di Negeri Matahari terbit ini yang diperkirakan hancur total masih mencapai 2,35 juta unit.

Mayoritas korban jiwa, sekitar 215.000 orang, diperkirakan akibat tsunami. Jika tingkat evakuasi pascagempa bisa ditingkatkan dari 20 persen menjadi 70 persen, jumlah korban tsunami bisa ditekan hingga 94.000 orang.

Ancaman Lebih Besar di Malam Musim Dingin

Skenario terburuk terjadi jika gempa berkekuatan 9 magnitudo mengguncang Negara Jepang pada malam musim dingin, dengan dampak terbesar di wilayah Tokai. 

Prefektur Shizuoka diprediksi mengalami korban jiwa tertinggi, yaitu 101.000 orang, diikuti Miyazaki (33.000 orang) dan Mie (29.000 orang). 

Selain korban langsung, ada potensi 26.000 hingga 52.000 kematian akibat kondisi kesehatan yang memburuk di pengungsian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan