Dari Kemudi ke Cangkul, Menanam Harapan di Ladang Cabai

Sejumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani Mitra Bersama dengan pak Tommy Taasora saat melakukan panen cabai untuk kesekian kalinya, di Manado-Nancy L Tigauw-ANTARA

BACA JUGA:Ramadhan Mewujudkan Ekonomi Madani di Indonesia

"Setelah mendapat masukan dari program BI itu, saya mulai mengembangkan sistem pertanian yang lebih terencana. Saya membagi lahan ke dalam beberapa zona tanam, sehingga tidak semua cabai dipanen dalam waktu bersamaan," kata Tommy.

Dengan cara ini, ia berharap pasokan cabai tetap ada sepanjang tahun dan tidak terjadi lonjakan harga akibat kelangkaan. Ia juga mengajak petani lain untuk melakukan hal yang sama. Ia berbagi ilmu tentang teknik tanam berkelanjutan, penggunaan mulsa plastik untuk menjaga kelembapan tanah, dan pemupukan organik agar tanaman lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

Dengan bertambahnya wawasan dan pengalaman, antara lain melalui program BI,  kini Tommy dan para petani cabai tidak sekedar terampil menanam cabai, tetapi juga memiliki wawasan tentang pasar, sehingga jerih payah mereka tidak berakhir tragis karena harga cabai yang tidak stabil yang ujung-ujungnya memicu inflasi.

Program dari BI memang bukan faktor utama dalam perubahan ini, tetapi sebagai stimulus, program ini telah mendorong petani untuk lebih maju, lebih inovatif, dan lebih siap menghadapi tantangan ke depan.

Kini, Manado tidak hanya memiliki cabai yang cukup untuk kebutuhan sendiri, tetapi juga menjadi contoh bagaimana sinergi antara petani dan pemerintah bisa menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan menekan laju inflasi. (antara)

Oleh: Nancy Lynda Tigauw

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan