Panggil Wartawan untuk Pemeriksaan, Kapolres Belitung: Kita Sudah Menyurat ke PWI Jakarta

Cover halaman depan Koran Harian Belitong Ekspres, Rabu 19 Februari 2025--
Sengketa Pers Harus Merujuk UU Pers
Ketua PWI Babel, M Fathurrakhman atau yang akrab disapa Boy, menegaskan bahwa semua sengketa pers seharusnya diselesaikan dengan merujuk pada Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 1999 tentang pokok Pers.
BACA JUGA:Pemdes Air Merbau Wakili Tanjungpandan Dalam Lomba Desa dan Kelurahan Belitung 2025
Ia mengingatkan bahwa Pasal 4 UU Pers dengan jelas menyatakan bahwa wartawan memiliki hak tolak dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum.
Selain itu, pasal tersebut juga menegaskan bahwa kemerdekaan pers adalah hak asasi warga negara, serta pers nasional memiliki hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan serta informasi.
"Poin ini menunjukkan bahwa kemerdekaan pers dijamin oleh undang-undang, sehingga upaya mengkriminalisasi wartawan melalui UU ITE sangat keliru," tegas Boy pada Selasa malam, 18 Februari 2025.
PWI Babel juga mengingatkan jajaran kepolisian di wilayah Polda Babel, termasuk Polres Belitung, agar mematuhi kerja sama perlindungan kemerdekaan pers (PKS) yang telah disepakati antara Dewan Pers dan Mabes Polri.
BACA JUGA:Sambut Bulan Ramadan, Pemdes Perawas Adakan Beruah Massal
Kesepakatan ini tertuang dalam Surat Nomor 03/DP/MoU/III/2022 dan Nomor NK/4/III/2022, yang bertujuan untuk mencegah kriminalisasi terhadap karya jurnalistik.
"Sesuai dengan kesepakatan PKS, apabila ada laporan dari masyarakat terkait pemberitaan, maka kepolisian harus berkoordinasi dengan Dewan Pers sebelum mengambil langkah lebih lanjut," tambah Boy.
Hingga berita ini diturunkan, masih dilakukan upaya pernyataan dari PWI JAYA, apakah benar pihak Polres Belitung sudah berkirim surat untuk konfirmasi pemeriksaan wartawan.