Dunia Harus Sadar Ajakan Israel akan Perparah Kelaparan di Gaza

Selasa 30 Jan 2024 - 22:46 WIB
Oleh: M Razi Rahman

Mandat dari UNRWA mencakup penyediaan bantuan pendidikan, kesehatan, serta layanan sosial kepada pengungsi di lima daerah, yaitu Yordania, Lebano, Suriah, Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Terkejut

Pernyataan dari UNRWA dalam laman resminya menyatakan sangat terkejut melihat penangguhan dana sebagai reaksi terhadap tuduhan terhadap sekelompok kecil staf, terutama mengingat tindakan segera yang diambil UNRWA dengan mengakhiri kontrak mereka dan meminta penyelidikan independen yang transparan.

BACA JUGA:Menjadi Pelajar Pancasila yang Kepo Itu Harus!

BACA JUGA:Pemilu 2024 atau Pemilu Milenial

UNRWA mengemukakan bahwa Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS), otoritas investigasi tertinggi dalam sistem PBB, telah menangani masalah yang sangat serius ini.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa UNRWA adalah lembaga kemanusiaan utama di Gaza, dengan lebih dari 2 juta orang bergantung pada lembaga tersebut untuk kelangsungan hidup mereka.

"Banyak yang kelaparan karena jam terus berdetak menuju bencana kelaparan yang akan datang. Badan ini mengelola tempat penampungan bagi lebih dari 1 juta orang dan menyediakan makanan serta layanan kesehatan dasar bahkan saat puncak pertikaian," lanjutnya.

UNRWA menyatakan bahwa akan sangat tidak bertanggung jawab jika memberikan sanksi kepada suatu badan dan seluruh komunitas yang dilayaninya karena tuduhan tindakan kriminal terhadap beberapa individu, terutama pada saat terjadi perang, pengungsian dan krisis politik di wilayah tersebut.

Terungkap dalam pernyataan itu bahwa sebenarnya UNRWA telah membagikan daftar seluruh stafnya dengan negara tuan rumah setiap tahun, termasuk Israel. UNRWA menyatakan tidak pernah menerima kekhawatiran apa pun mengenai anggota staf tertentu, termasuk dari Israel.

Untuk itu, UNRWA mendesak negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka sebelum UNRWA terpaksa menunda respons kemanusiaannya.

Prihatin dan marah

Sejumlah lembaga kemanusiaan di berbagai penjuru dunia juga telah mempertanyakan keputusan pemerintah sejumlah negara yang begitu saja menangguhkan pendanaan bagi UNRWA.

Rilis yang ditandatangani sebanyak 21 lembaga kemanusiaan dari seluruh dunia dan diterbitkan pada 29 Januari 2024 menyatakan bahwa sebagai organisasi pemberi bantuan kemanusiaan, mereka sangat prihatin dan marah karena beberapa donor terbesar bersatu untuk menangguhkan pendanaan untuk UNRWA, penyedia bantuan utama bagi jutaan warga Palestina di Gaza dan wilayah tersebut. Hal ini terjadi di tengah bencana kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Gaza.

Disebutkan pula bahwa penangguhan pendanaan oleh negara-negara donor akan berdampak pada bantuan penyelamatan jiwa bagi lebih dari dua juta warga sipil, lebih dari setengahnya adalah anak-anak, yang bergantung pada bantuan UNRWA di Gaza. Penduduknya menghadapi kelaparan, ancaman kelaparan dan wabah penyakit akibat pemboman terus-menerus yang dilakukan Israel dan perampasan bantuan yang terjadi secara disengaja di Gaza.

Pernyataan itu mengingatkan bahwa 152 staf UNRWA telah tewas dan 145 fasilitas UNRWA rusak akibat pemboman serta UNRWA adalah lembaga kemanusiaan terbesar di Gaza dan pemberian bantuan kemanusiaan mereka tidak dapat digantikan oleh lembaga lain yang bekerja di Gaza.

Kategori :