BELITONGEKSPRES.COM - PT Pintu Kemana Saja, sebagai salah satu Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) terdaftar, menekankan pentingnya memperluas edukasi pasar kripto. Menurut mereka, dengan banyaknya orang yang mulai sadar akan investasi, masyarakat perlu belajar untuk berinvestasi secara bijak dan bertanggung jawab dalam menghadapi pertumbuhan aset keuangan digital ini.
Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing Pintu, dalam sebuah diskusi bertema “What’s Next in Fintech Innovation?” di Jakarta, menyatakan bahwa lonjakan transaksi kripto menunjukkan semakin banyaknya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah edukasi untuk memastikan mereka dapat berinvestasi secara bijak, terutama karena aset kripto memiliki risiko tinggi dan potensi keuntungan yang besar.
Kenaikan ekosistem kripto, menurut Iskandar, sangat dipengaruhi oleh pergeseran kegiatan masyarakat menuju ranah digital, yang juga terjadi dalam industri fintech. Pandemi COVID-19 telah mempercepat transisi ini, membuat masyarakat lebih terbiasa menggunakan layanan digital.
BACA JUGA:BRI Kolaborasi dengan Pos Indonesia, Luncurkan Fitur 'Kirim Barang' di Aplikasi BRImo
BACA JUGA:Pinjaman Online dan Judi Online, Dua Tantangan Serius Menuju Indonesia Emas 2045
Menurut data dari Statista, jumlah perusahaan fintech meloncat dari 51 pada tahun 2011 menjadi 336 pada 2023, di mana perusahaan kripto juga berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
OJK memprediksi bahwa nilai transaksi perdagangan digital bisa mencapai Rp500 triliun pada tahun 2024, dengan transaksi aset kripto sudah menembus Rp344 triliun hingga Agustus 2024.
Iskandar menyampaikan bahwa Pintu telah melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat, termasuk berpartisipasi dalam diskusi tentang tantangan dan perkembangan industri kripto. Meskipun pertumbuhan sektor ini pesat, tantangan edukasi tetap menjadi fokus utama, terutama dalam konteks adopsi kripto yang cepat.
Pintu telah berkomitmen untuk menyediakan sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di kripto. Beberapa strategi yang telah dijalankan termasuk investasi dalam platform edukasi Pintu Academy dan Pintu News. Selain itu, Pintu juga aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bappebti, Bursa Crypto CFX, universitas, dan komunitas.
BACA JUGA:Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 5,1% di Akhir 2024 Didorong oleh Pilkada
BACA JUGA:INDEF Serukan Dukungan Fiskal untuk UMKM: Mendorong Produksi Bernilai Tambah di Era Prabowo-Gibran
Iskandar percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk memperluas edukasi tentang aset kripto. Dia juga mengapresiasi respons regulasi Indonesia yang adaptif dalam mengakomodasi perdagangan dan investasi kripto, serta penguatan ekosistem perdagangan yang terus berkembang.
OJK melaporkan bahwa nilai transaksi aset kripto pada periode Januari hingga Agustus 2024 mencapai Rp344,09 triliun, meningkat 354 persen dibandingkan tahun lalu. (ant)