Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 5,1% di Akhir 2024 Didorong oleh Pilkada
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan special remarks pada "BNI Investor Daily Summit 2024" di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2024. (B-Universe/Joanito De Saojoao)--
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2024 akan mencapai 5,1%. Proyeksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.
Dalam konferensi pers di gedung Thamrin, Bank Indonesia, pada Jumat, 18 Oktober, Sri Mulyani menyampaikan bahwa meskipun proyeksi ini sedikit di bawah target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang ditetapkan sebesar 5,2%, potensi pemulihan tetap ada.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa Pilkada berperan penting dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, perayaan hari besar keagamaan, seperti Natal dan Tahun Baru, yang jatuh pada kuartal IV 2024, diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan terhadap konsumsi.
“Pada kuartal keempat, kita biasanya melihat peningkatan mobilitas masyarakat selama libur nasional, yang berdampak positif pada konsumsi,” kata Sri Mulyani.
BACA JUGA:INDEF Serukan Dukungan Fiskal untuk UMKM: Mendorong Produksi Bernilai Tambah di Era Prabowo-Gibran
BACA JUGA:INDEF: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM
Dari sisi produksi, sektor manufaktur dan perdagangan diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan kestabilan daya beli masyarakat yang dipertahankan melalui pengendalian inflasi dan kebijakan pemerintah yang mendukung program perlindungan sosial.
Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan terus menjalankan kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga, sebagai bagian dari strategi untuk mendukung aktivitas ekonomi hingga akhir 2024. (BERITASATU)