Survei Presisi Indonesia mengindikasikan bahwa Program Kartu Prakerja turut mendorong inklusi keuangan.
BACA JUGA:Dukung Pelaku UMKM, Bank Indonesia Bebaskan Biaya Transaksi Pembayaran QRIS
BACA JUGA:Transaksi QRIS Melonjak 200 Persen Lebih, Tembus Rp188,36 Triliun di Kuartal III-2024
Sebanyak 80 persen peserta membuka rekening bank atau e-wallet pertama mereka setelah menjadi penerima Prakerja. Hal ini menunjukkan peran program dalam membuka akses layanan keuangan formal bagi masyarakat, terutama kelompok aspiring middle class, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan literasi keuangan dan mendorong perputaran ekonomi lokal.
Kisah Helmi Suardi dari Kabupaten Aceh Jaya memperlihatkan dampak nyata program ini. Sebagai fresh graduate yang sempat kesulitan mencari pekerjaan selama pandemi, Helmi memanfaatkan saldo pelatihan Prakerja untuk mengikuti empat pelatihan. Keterampilan yang didapatkan kemudian digunakannya untuk membuka usaha yang kini masih berjalan.
Secara keseluruhan, peningkatan keterampilan menjadi faktor kunci bagi kelas menengah untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah dinamika pasar kerja yang terus berubah.
Selain membantu mempertahankan daya saing, hal ini juga membuka peluang baru dalam berbagai sektor ekonomi, khususnya bagi mereka yang ingin berkarier atau memulai usaha baru. (jpc)