MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - SMAN 1 Manggar Kabupaten Belitung Timur (Beltim) kedatangan tamu spesial dari Densus 88, Tim Pencegahan Satgaswil Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang dipimpin oleh Kanit AKP Ahmad.
Kedatangan Densus 88 datang bukan untuk acara seremonial, melainkan untuk memberi penyuluhan kepada siswa-siswi dari kelas X, XI, dan XII SMAN 1 Manggar mengenai isu penting Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme, pada Senin 14 Oktober 2024.
Dalam kegiatan penyuluhan tersebut, AKP Ahmad menyampaikan bahwa siswa SMA memegang peran krusial dalam menangkal paham radikal yang mulai merambah ke lingkungan mereka.
"Siswa itu punya potensi luar biasa sebagai duta toleransi, tetapi sayangnya mereka juga bisa jadi sasaran empuk untuk hoaks dan paham intoleran yang bisa berujung pada radikalisme," jelasnya.
BACA JUGA:Sardidi Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Fezzi Sebagai Ketua DPRD Beltim
BACA JUGA:Alat Kelengkapan DPRD Beltim Sudah Terbentuk, Kegiatan Dewan Kembali Normal
Ia juga mengapresiasi prestasi siswa SMAN 1 Manggar yang cukup mencolok, baik di bidang akademik maupun olahraga. Menurutnya, siswa-siswa berprestasi ini bisa menjadi agen perubahan yang diharapkan mampu mencegah radikalisme di kalangan generasi muda.
"Dengan segala prestasi dan pengaruh positif, kalian bisa jadi pelopor dalam melawan paham-paham yang mengancam toleransi dan persatuan bangsa," tambah AKP Ahmad.
Yang tak kalah penting, ia menekankan pentingnya literasi digital untuk melawan penyebaran informasi yang menyesatkan. Siswa SMA harus bisa mengenali hoaks dan informasi palsu.
Selain itu, para siswa SMA harus aktif dalam mengcounter narasi negatif yang dapat mengganggu keamanan lingkungan kita dari ancaman radikalisme dan terorisme," tegasnya.
BACA JUGA:Jimmy Tjong Terpilih Sebagai Ketua BK DPRD Beltim Periode 2024-2029
BACA JUGA:SMAN 1 Manggar Jalin Kerjasama Literasi dengan 6 Sekolah di Basel
Kepala SMAN 1 Manggar, Sabarudin, menyambut baik kehadiran tim Densus 88. Ia menekankan betapa pentingnya bagi generasi muda untuk mengenali tindakan yang tergolong intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
"Dengan pemahaman yang tepat, siswa dan siswi khusus SMAN 1 Manggar bisa melindungi diri dari paham-paham yang dapat mengancam keamanan nasional," kata Sabarudin.
Melalui penyuluhan ini, Sabarudin berharap para siswa tidak hanya lebih waspada terhadap bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme, tetapi juga bisa aktif berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa.