Asal Usul dan Filosofi Lontong Cap Go Meh dalam Perayaan Imlek

Menu ketupat Cap Go Meh di Metro Atom, Pasar Baru Jakarta Selatan--(ANTARA/ Putri Hanifa)

BELITONGEKSPRES.COM - Lontong Cap Go Meh lebih dari sekadar hidangan lezat dalam rangkaian perayaan Imlek. Hidangan ini mencerminkan akulturasi budaya Tionghoa dan Nusantara yang telah berlangsung lama, menjadi simbol kebersamaan, doa, dan harapan baru.

Setiap suapannya membawa sejarah dan tradisi yang merajut keberagaman dalam setiap perayaan Cap Go Meh (hari ke-15), yang menjadi puncak dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.

Asal Usul Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh memiliki akar budaya yang dalam, terutama dalam komunitas Tionghoa Peranakan yang tinggal di Jawa. Dilansir dari Antara Rabu 29 Januari 2025, legenda kuliner ini bermula pada masa kolonial, ketika para keturunan Tionghoa mulai mengadopsi budaya dan makanan lokal.

Sebelumnya, masyarakat Tionghoa mengonsumsi bubur putih saat perayaan Cap Go Meh di Tiongkok. Namun, karena bubur sering dihubungkan dengan makanan orang sakit dalam budaya Jawa, mereka menggantinya dengan lontong, makanan berbahan dasar beras yang lebih diterima dalam tradisi kuliner Nusantara.

BACA JUGA:Kaspersky Ingatkan Bahaya Penipuan Online Saat Perayaan Imlek 2025

Seiring berjalannya waktu, lontong cap go meh berkembang menjadi hidangan khas yang tidak hanya hadir dalam perayaan Cap Go Meh, tetapi juga menjadi menu favorit yang bisa ditemukan di berbagai restoran dan warung makan di berbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta.

Makna Simbolis Lontong Cap Go Meh

Lebih dari sekadar rasa, lontong cap go meh juga sarat dengan makna simbolis yang dalam. Seperti lontong melambangkan harapan akan kehidupan yang panjang dan sejahtera.

Opor ayam melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran, karena ayam dianggap simbol keberuntungan dalam budaya Tionghoa. Telur pindang mencerminkan awal yang baru dan kesempurnaan, seiring dengan semangat perayaan Imlek.

BACA JUGA:Polres Belitung Pastikan Perayaan Imlek 2025 Aman dan Kondusif

Kemudian, sambal goreng ati mengandung makna ketulusan hati dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan. Serta sayur labu siam dipercaya membawa keseimbangan dalam hidup.

Dengan keberagaman lauk yang disajikan, lontong cap go meh tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mencerminkan hubungan harmonis antara budaya Tionghoa dan Indonesia, serta keberagaman dalam kehidupan.

Lontong Cap Go Meh dalam Tradisi Keluarga

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan