“Ada sekitar tiga truk yang kabarnya mengangkut pasir timah ke dalam kapal tersebut,” ungkap seorang narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada Belitong Ekspres, Minggu, 8 September 2024.
BACA JUGA:Operasi Zebra Menumbing 2024, Polres Belitung Sasar 12 Pelanggaran
BACA JUGA:Sidang Perdana Kasus Pencabulan, Brigadir AK Didakwa dengan Pasal Berlapis
Pria berperawakan besar ini menjelaskan bahwa dalam dugaan penyelundupan ini, sebenarnya ada empat truk yang direncanakan menuju Bangka. Namun, satu truk terlambat tiba.
“Truk itu masih tertahan di Pelabuhan Tanjung Ru dan rencananya akan berangkat nanti malam atau besok siang,” tambahnya.
Dari penulusuran, beberapa media melaporkan bahwa truk timag tersebut diduga milik salah satu bos di Belitung, yang berinisial AH.
"Informasinya, truk itu berasal dari Tanjungpandan dan akan dibawa ke Pulau Bangka. Katanya milik rombongan bos AH dari Pulau Bangka," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa para penyelundup timah masih berani beraksi karena diduga mendapatkan perlindungan dari oknum aparat berpangkat perwira yang bertugas di Belitung. "Diduga ada bekingan," tambahnya.
BACA JUGA:PD Aisyiyah Adakan Pelatihan Digital untuk Perempuan Usia Kerja di Belitung
BACA JUGA:Rayakan Dies Natalis ke-21, SMAN 1 Membalong Gelar Jalan Sehat di Hari Pertama
Sementara itu, Kasi Humas Polres Belitung, AKP Bambang, saat dihubungi Belitong Ekspres, belum dapat memberikan komentar terkait dugaan kasus penyelundupan timah ini.
Rumor Bekingan Oknum Aparat
Diberitakan sebelumnya, bahwa maraknya aktivitas meja goyang di Kabupaten Belitung tidak lepas dari keberadaan penambang timah ilegal. Bahkan, beredar rumor bahwa kegiatan ini didukung oleh oknum aparat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diduga ada keterlibatan seorang oknum perwira yang bertugas di Pulau Belitung dalam mendukung aktivitas tambang timah ilegal dan meja goyang ini.
AS, mantan pelaku tambang timah dari Belitung, mengungkapkan bahwa ia telah membaca berita terkait merebaknya aktivitas meja goyang di Kecamatan Membalong, Belitung.
Menurutnya, fenomena ini bukan hanya terjadi di Membalong, tetapi juga di Desa Juru Seberang, yang juga menjadi lokasi penambangan timah ilegal.
BACA JUGA:Pasca Hujan Lebat, Pj Bupati Belitung Tinjau Aliran Sungai di Kampung Amau