BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof. Nur Ahmad, mengungkapkan bahwa potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp327 triliun jika dikelola dengan maksimal.
"Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun, namun saat ini kami baru berhasil mengumpulkan Rp33 triliun," ungkap Prof. Nur Ahmad pada Rabu.
Dia menambahkan bahwa Baznas menargetkan untuk mengelola zakat sebesar Rp41 triliun pada tahun 2024 dan Rp50 triliun pada tahun 2025.
Menurut Ahmad, Baznas dan lembaga amil zakat (LAZ) telah bekerja optimal dengan peningkatan pengelolaan zakat sebesar 30 hingga 40 persen setiap tahunnya. Namun, yang terpenting adalah bagaimana zakat tersebut disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima.
BACA JUGA:Tak Hanya Bandar Narkoba, DPR Juga Dorong Penerapan Pasal TPPU Terhadap Bandar Judi Online
BACA JUGA:Geopark Belitong Revalidasi Status UGG, Hendra Caya Mohon Doa Masyarakat
"Jika penyaluran zakat tepat sasaran dan dikelola dengan baik, maka tujuan pengentasan kemiskinan dan masalah stunting dapat diatasi," tegasnya.
Baznas tidak hanya peduli terhadap masyarakat di Indonesia, tetapi juga menyalurkan zakat bagi warga Palestina yang sedang dijajah Zionis Israel. Hingga saat ini, lembaga zakat tersebut telah berhasil mengelola lebih dari Rp300 miliar zakat untuk Palestina.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, juga melihat adanya potensi zakat yang besar di Ranah Minang, terutama dari sektor pertanian, peternakan, dan lainnya. Mantan Wali Kota Padang tersebut menyatakan bahwa pemerintah setempat telah berhasil mengelola zakat mal (harta) sebesar Rp500 miliar dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
"Kami yakin zakat ini dapat menjadi solusi untuk berbagai masalah seperti kemiskinan, kesulitan modal bagi pelaku usaha, dan masalah sosial lainnya," ujarnya. (ant)