BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan keyakinan yang tinggi bahwa swasembada pangan dapat tercapai melalui pengelolaan sektor pertanian yang efisien dan kebijakan strategis yang diimplementasikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, menekankan bahwa pencapaian swasembada pangan kini menjadi fokus utama Presiden Prabowo, di mana berbagai kebijakan terkait dari penyediaan pupuk hingga distribusinya melibatkan banyak pihak. “Kami optimis swasembada bisa dipercepat,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Sam menambahkan bahwa semua elemen, termasuk TNI, Polri, dan kementerian lainnya, telah berkontribusi dalam upaya mencapai target swasembada pangan yang ditetapkan Prabowo untuk 2027. “Keterlibatan ini sangat penting untuk mencapai target yang diinginkan,” jelasnya.
Untuk mendukung petani, Kementan berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk, benih, dan alat mesin pertanian (alsintan) yang dibutuhkan. Pemerintah juga telah memutuskan untuk meningkatkan volume pupuk yang tersedia hingga 100 persen, sehingga petani dapat mengaksesnya lebih mudah. “Petani kini dapat mengambil pupuk lebih dari satu kali dalam satu periode tanam,” tambah Sam, meskipun ia tidak menyebutkan jumlah pastinya.
BACA JUGA:Menko Airlangga: Insentif Sebagai Solusi Kelas Menengah Hadapi Kenaikan PPN
BACA JUGA:LPS: Kenaikan PPN Berpotensi Pengaruhi Perilaku Manabung Masyarakat
Perubahan dalam regulasi juga menjadi bagian dari upaya ini, dengan menyederhanakan proses distribusi agar lebih cepat dan efisien. “Ini adalah peluang bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan, seperti mendapatkan akses ke bahan bakar bersubsidi,” katanya.
Lebih lanjut, Sam optimis bahwa sektor pertanian di bawah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memenuhi target yang diharapkan. Ia mengakui pengalaman Amran dalam membawa Indonesia menuju swasembada pangan selama masa kepemimpinan sebelumnya.
“Jokowi dan Prabowo bekerja beriringan, dan dari sisi kinerja, kami melihat tanda-tanda positif. Cadangan beras nasional mencapai 8,2 juta ton, sementara Bulog memiliki 2,07 juta ton saat ini,” jelas Sam, yang menunjukkan keyakinan bahwa cadangan pangan yang cukup akan mendukung pencapaian swasembada.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, juga mengumumkan bahwa target swasembada pangan dipercepat menjadi 2027. “Presiden Prabowo sudah menyampaikan ini di forum G20 dan APEC,” katanya. Dengan waktu yang tersisa semakin singkat, Zulkifli menegaskan pentingnya kerja keras kementerian terkait untuk mengatasi berbagai kendala menuju swasembada pangan. (ant)