Presiden Prabowo Optimis Hadapi Kebijakan Tarif Impor AS

Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto membaca buku ringkasan miliknya saat diwawancara oleh tujuh jurnalis senior di kediaman pribadi Presiden di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025)-TVRI/aa-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap tegas dan optimis dalam menghadapi dampak kebijakan tarif impor baru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam wawancara eksklusif bersama tujuh jurnalis nasional di kediamannya di Hambalang, Bogor, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki fondasi ekonomi dan sosial yang cukup kuat untuk menghadapi tekanan eksternal.

“Saya sangat prihatin, tapi ini realita yang tengah dihadapi seluruh dunia. Saya yakin, apapun yang terjadi, Indonesia bisa bertahan,” ucap Prabowo seperti dikutip dari Tim Media Presiden, Selasa.

Presiden mengingatkan bahwa ketangguhan bangsa sudah teruji dalam berbagai krisis, mulai dari gejolak 1998, krisis keuangan global 2008, hingga pandemi COVID-19. Faktor kunci, menurutnya, adalah solidaritas sosial dan budaya gotong royong yang menjadi kekuatan khas Indonesia.

Meski demikian, ia tak menutup mata terhadap potensi tekanan di sektor-sektor padat karya seperti tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur yang sensitif terhadap kebijakan perdagangan global. Untuk itu, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi dengan pelaku industri nasional guna merumuskan solusi strategis.

BACA JUGA:Ditengah Gejolak Ekonomi Dunia, Pemerintah Andalkan APBN hingga Danantara

BACA JUGA:SBY Puji Langkah Diplomatik Prabowo Hadapi Tarif Impor AS, Negosiasi Bukan Emosi

“Saya akan duduk bersama tokoh-tokoh industri. Kita cari solusi konkret, kita mitigasi segala kemungkinan yang muncul,” tegasnya.

Di tengah kekhawatiran global, Prabowo tetap menunjukkan keyakinan pada kekuatan domestik, termasuk pasar modal Indonesia yang menurutnya memiliki fundamental yang sehat. Ia menilai fluktuasi di bursa saham sebagai bagian dari dinamika pasar yang wajar dan tak perlu dibesar-besarkan.

“Pasar modal bergerak mengikuti siklus. Tapi kita punya kekuatan jangka panjang. Saya tidak terlalu khawatir,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa rasio utang pemerintah Indonesia masih dalam batas aman dan inflasi domestik tergolong rendah dibandingkan negara lain.

“Utang kita relatif kecil dan inflasi kita salah satu yang terendah di dunia,” kata Presiden, menutup pernyataannya dengan nada optimis. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan