Di Antara Gugus Batu Karang: Kisah Djoni Menuju Kursi Bupati Belitung
Kisah perjuangan H Djoni Alamsyah Hidayat menuju kursi Bupati Belitung -Ist-
Simbolisasi Batu Karang
Berakhirnya masa kampanye menandai transisi Pilkada ke masa tenang, sebuah momen menjelang puncak proses pemilihan: pencoblosan oleh para pemilik hak suara di TPS.
Perjalanan Djoni dalam Pilkada Kabupaten Belitung penuh dengan dinamika dan warna-warni. Perjuangannya dapat disimbolkan dengan pelayaran awalnya dari Tanjung Binga menuju Jakarta menggunakan kapal kayu. Dalam perjalanan, kapal pasti menghadapi tantangan batu-batu karang, baik di depan maupun di samping, yang harus dihindari dengan keahlian dan kehati-hatian.
Dalam dunia politik, kenyataan serupa terjadi. Niat baik untuk masyarakat tidaklah cukup. Perjuangan memerlukan pengorbanan besar: waktu, tenaga, pikiran, dan finansial. Djoni telah menginvestasikan banyak hal, termasuk upaya sosial yang melibatkan begitu banyak orang. Tak terhitung berapa keluarga yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan selama persiapan pencalonannya. Meski begitu, pandangan "minor" dari segelintir orang tetap ada, sebab mustahil memuaskan semua pihak.
Jika dianalogikan dengan seorang pelaut, nakhoda yang hebat tidaklah diukur dari pelayarannya di air yang tenang, tetapi dari kemampuannya menghadapi gelombang dan batu-batu karang yang menjadi rintangan. Berpikir antisipatif, memiliki visi ke depan, dan kemampuan manajerial yang kuat adalah kunci untuk melewati tantangan tersebut. Begitu pula dengan Djoni, yang membuktikan bahwa kepemimpinan sejati diuji dalam kondisi sulit, bukan dalam kemudahan.
Belitong Bersatu
Meski hasil resmi Pilkada masih menunggu perhitungan final dari KPU, publik telah ramai membahas hasil sementara perolehan suara dari Pemilihan 27 November 2024. Pasangan Djoni-Syamsir unggul untuk Kabupaten Belitung, sementara K. Muten (Afa)-Khairil memimpin di Beltim.
Harapan besar masyarakat kini disematkan pada kedua pasangan pemimpin ini. Mereka tidak lagi milik satu kelompok atau partai, tetapi telah menjadi milik seluruh rakyat Belitong. Namun, perlu diingat bahwa demi terciptanya pemerintahan yang efisien dan efektif, dukungan dari semua elemen masyarakat sangatlah penting. Saatnya seluruh komponen masyarakat bersatu mendukung dan mengawal kebijakan-kebijakan yang diambil oleh para pemimpin baru ini, termasuk memastikan realisasi janji-janji kampanye mereka serta implementasi aturan perundang-undangan yang berlaku.
BACA JUGA:Optimalisasi Penerimaan Pajak Tanpa Menaikkan PPN
Sejatinya, seorang pemimpin tidak hanya tunduk pada aturan hukum positif, tetapi juga harus menjunjung nilai-nilai moral, norma, dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat. Kepemimpinan yang baik adalah yang mampu menjembatani antara ketentuan tertulis dan nilai-nilai luhur yang hidup di tengah rakyatnya.
Selamat kepada pasangan Djoni-Syamsir dan Kamarudin Muten-Khairil atas amanah besar yang diberikan oleh rakyat Belitong. Semoga semangat persatuan dan kerja sama ini membawa Belitong ke arah kemajuan yang lebih baik. Salam hangat, dan selamat menikmati akhir pekan!