Pernyataan Sandra Dewi Picu Kontroversi, Babel Mencekam? Ini Faktanya
Artis Sandra Dewi (kanan) menjadi saksi sidang lanjutan kasus dugaan korupsi tata niaga timah Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2024-- (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww)
PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Baru-baru ini, pernyataan dari artis Sandra Dewi mengenai kondisi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang disebutnya "mencekam" telah memicu kontroversi.
Sandra Dewi menyebut bahwa daerah tersebut mengalami peningkatan kasus pencurian, perampokan, hingga begal di mana-mana, terutama setelah pengusutan kasus dugaan korupsi timah oleh Kejaksaan Agung RI. Namun, warga lokal merasa bahwa klaim ini jauh dari kenyataan.
Salah satu tanggapan yang masuk ke redaksi Babel Pos (Grup Belitong Ekspres), menyatakan bahwa meskipun ada dampak ekonomi dari pengangguran pekerja tambang dan smelter, pernyataan "mencekam" dianggap berlebihan.
"Babel ini tidak mencekam seperti yang dikatakan. Masalah ekonomi memang ada, tapi keamanan di sini baik-baik saja," ujar salah satu pesan yang masuk, Senin, 14 Oktober 2024.
BACA JUGA:Sidang Korupsi Timah: Sandra Dewi Bantah Miliki Pesawat Pribadi, Hanya Gosip?
BACA JUGA:Tolak Cincin Kawin Disita Kejagung, Sandra Dewi: Bukan Hasil Korupsi
Selain itu, pernyataan Sandra Dewi mengenai banyaknya kasus perampokan dan begal juga dipertanyakan. "Dari mana datanya? Tidak benar kalau dikatakan begal ada di mana-mana. Ini perlu diluruskan karena Babel adalah daerah yang aman," tulis warga lainnya.
Pernyataan kontroversial ini juga memicu kekhawatiran di sektor pariwisata. Banyak pihak yang merasa bahwa Sandra Dewi, sebagai publik figur asal Babel, seharusnya mempromosikan keindahan daerah ini, bukan malah menimbulkan ketakutan.
"Jika orang-orang takut datang ke Babel karena pernyataan itu, pariwisata bisa terdampak. Padahal Babel ini aman dan indah, sangat cocok untuk wisata," ujar salah satu tanggapan.
Ahmadi Sopyan, budayawan dan pengamat sosial Babel, turut menyampaikan kekecewaannya. "Sandra Dewi seharusnya membantu mempromosikan destinasi wisata seperti Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Bukannya malah menakut-nakuti tanpa dasar," ujarnya.
BACA JUGA:Sidang Korupsi Timah, Sandra Dewi Akui Pinjamkan Rp10 Miliar
BACA JUGA:Pengakuan Sandra Dewi di Sidang Korupsi Timah: Harvey Moeis Hanya Bantu Teman
Kasus Rp 420 Miliar, Ada Apa?
Selain soal keamanan, perhatian juga tertuju pada dana CSR sebesar Rp 420 miliar yang disebut-sebut dalam kasus korupsi timah. Uang ini diduga mengalir melalui Helena Lim untuk kepentingan CSR, namun tidak pernah disebut oleh Sandra Dewi dalam kesaksiannya. Padahal, dana tersebut sejatinya ditujukan untuk masyarakat Babel.
"Apakah Sandra Dewi tahu soal ini? Uang Rp 420 miliar itu untuk CSR, tapi kemana perginya? Daerah mana yang menerima dana sebesar itu?" pertanyaan ini mengemuka seiring dengan sorotan terhadap kasus tersebut.