Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan Sampaikan Salam Perpisahan kepada Presiden Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.-ist---

BELITONGEKSPRES.COM - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan salam perpisahan yang menyentuh kepada Presiden Jokowi menjelang akhir masa jabatannya. 

Dalam acara peresmian Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024, Luhut menyoroti kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan Jokowi selama satu dekade terakhir, termasuk upaya hilirisasi yang dianggapnya akan meninggalkan jejak abadi.

Luhut mengungkapkan keyakinannya terhadap kepemimpinan Jokowi. "Saya percaya, meski Bapak akan segera meninggalkan pemerintahan, Bapak telah meninggalkan warisan yang tidak mudah ditandingi.

Orang akan mengenang Bapak sebagai sosok yang meletakkan dasar untuk menjadikan negara ini sebagai negara industrialisasi, bukan hanya pengekspor bahan mentah," ungkap Luhut dengan nada penuh penghargaan.

BACA JUGA:Densus 88 Sebut Tersangka Tersangka Terorisme di Jakarta dan Malang Tidak Ada Keterkaitan

BACA JUGA:Densus 88 Menangkap 2 Tersangka Teroris Jaringan ISIS di Jakarta Barat

Dengan mata berkaca-kaca, Luhut mengucapkan selamat jalan kepada Jokowi, Presiden Ke-7 RI yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024. "Mungkin saya sedikit sentimentil, selamat jalan, Pak. Meskipun masih ada 2–3 bulan, acara penting seperti ini sangat menyentuh bagi saya pribadi," ujarnya.

Luhut juga mengenang momen penting terkait kebijakan ekspor nikel yang digagas Jokowi. Keberanian Jokowi untuk melarang ekspor nikel, meskipun sempat menimbulkan tantangan ekonomi, kini telah membuahkan hasil yang signifikan. 

"Saya ingat ketika Bapak mengonfirmasi kebijakan tersebut di depan pintu masuk istana, meskipun kita kehilangan 1,5 miliar dolar AS. Namun, sekarang kita dihormati dan teknologi kita berkembang, ekspor kita meningkat," kenangnya.

Luhut menilai bahwa Indonesia kini memiliki karakter yang kuat di mata dunia. Ia mengajak seluruh menteri untuk menjaga dan melanjutkan kebijakan yang telah dibangun Jokowi selama sepuluh tahun terakhir. "Tidak ada lagi yang menganggap enteng Indonesia. 

BACA JUGA:Barang Impor Ilegal Marak di Masyarakat, Mendag Terkejut Jadi Hal Lumrah

BACA JUGA:OJK Blokir 6.000 Rekening dalam Upaya Pemberantasan Judi Online

Kita adalah negara besar dengan karakter yang kuat, mampu mengatakan ya dan tidak. Oleh karena itu, kita sebagai pembantu presiden harus menjaga kredibilitas yang telah dibangun," tegasnya. (dis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan