Pemerintah Impor 1 Juta Ton Beras dari India dan 2 Ton dari Thailand, Guna Amankan Cadangan Beras Tahun Depan

Pasokan beras Bulog di Jatim sekitar 300 ribu ton dan itu aman untuk memenuhi permintaan selama Nataru. (Andy Satria/Radar Surabaya)--

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Jokowi mengumumkan rencana impor beras sebanyak 3 juta ton pada tahun 2024, sebagai upaya untuk memastikan keamanan cadangan beras pemerintah. Menurut sumber yang dikutip, sekitar 1 juta ton beras akan diimpor dari India, sementara 2 juta ton sisanya berasal dari Thailand.

Jokowi mengaku, sebelum mendapat kepastian impor beras. Dirinya khawatir perihal komoditas pangan di tanah air. Terlebih, sejak terjadi super El Nino, produksi beras di RI turun.

Presiden Jokowi bahkan menyatakan keprihatinannya karena pada tahun 2024, stok beras di Indonesia belum dapat kembali normal. Dia mengungkapkan kekhawatiran tersebut dan menyoroti trauma dari kesulitan mendapatkan impor beras pada tahun 2023, di mana sejumlah negara menutup ekspor, terutama dalam sektor 

"Saya masih sedikit khawatir terkait komoditas pangan. Karena kemarin, saat super El Nino, produksi beras kita turun sedikit. Di 2024, juga perkiraan kita masih akan belum kembali ke normal. Tetapi kalau kita lihat semua negara sekitar 22 negara melakukan ekspor pangan, ada yang mengerem ekspor pangannya sehingga di 2023 kita kesulitan mencari tambahan untuk tambahan cadangan beras kita," ujar Jokowi dalam acara seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Jumat 22 Desember.

BACA JUGA:PTK Pasang PLTS di Kapal Derek FC Dwipangga, Menuju Green Company

BACA JUGA:Motor Listrik Terbaru, AHM Umumkan Harga Honda EM1 e: dan EM1 e: PLUS

"Untuk di 2024, Alhamdulillah kemarin Kepala Bulog dari India sudah menyampaikan kepada saya. Pak, sudah tanda tangan 1 juta ton," imbuhnya.

Dalam penjelasan lebih lanjut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa impor sebanyak 2 juta ton beras dari Thailand berhasil disepakati setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu.

"Saat saya KTT ASEAN Jepang di Tokyo saya bertemu dengan Perdana Menteri Srettha Thavisin, saya dengar di sana ada stok. Kemudian saat di holding room, saya menyampaikan keinginan untuk bisa impor dari Thailand. Saya sampaikan Indonesoa butuh 2 juta ton," kata Jokowi.

"Beliau (PM Srettha Thavisin), kemudian siangnya telepon dengan timnya di Thailand, disampaikan ke saya sorenya. Presiden Jokowi, 2 juta (beras)Thailand siap untuk mengirim ke Indonesia," imbuhnya.

Sontak kemudian, kabar impor dari Jokowi ini disambut riuh tepuk tangan oleh peserta seminar. Namun, Jokowi minta seluruh peserta seminar tidak melakukan itu.

"Ini jangan ditepuki, karena impor. Kalau produksi kita sendiri, kita tepuk tangan. Tapi untuk mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan kita, itu (impor beras) harus dilakukan. Artinya kita sudah mendapatkan tanda tangan 1 juta dari India, dua juta dari Thailand. Paling tidak rasa aman kita dapat urusan pangan," tandasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan