BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Bibit Siklon
Pesawat modifikasi cuaca milik BNPB di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru-Effendi Rusli-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan modifikasi cuaca di sejumlah bandara Pulau Sumatera untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem akibat munculnya bibit siklon. Langkah ini akan dilakukan hingga Februari 2026.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan, kegiatan rekayasa cuaca melibatkan empat hingga lima pesawat yang beroperasi di Bandara Kuala Namu, Bandara Sultan Iskandar Muda, dan Bandara Padang.
“Modifikasi cuaca sudah berjalan. Pesawat-pesawat ini bekerja untuk mengatur hujan agar turun di lokasi yang aman, misalnya di laut, atau untuk mengurangi potensi hujan berlebih,” ujar Faisal, Rabu 3 Desember.
Metode yang digunakan berupa penyebaran NaCl dari pesawat. Tujuannya, memecah air di atmosfer sehingga hujan tidak menumpuk di wilayah rawan bencana. Proses ini masih terus berlangsung di tiga bandara tersebut.
BACA JUGA:BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan November–Desember 2025, Waspada Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Agustus 2025, Disebabkan 5 Fenomena Alam Terjadi Bersamaan
Faisal juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap bibit siklon yang diperkirakan akan terbentuk di perairan selatan Indonesia. Wilayah yang berpotensi terdampak mencakup bagian selatan Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua bagian selatan.
BMKG menegaskan pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem selama tiga bulan ke depan. (beritasatu)