Konsumsi dan Investasi jadi Pemacu Pertumbuhan ekonomi

Foto udara aktivitas bongkar nikel di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (8/2/2024). ANTARA FOTO/Jojon/Spt.--

JAKARTA - Investasi yang solid menjadi salah satu modal penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia guna mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Peningkatan penanaman modal di Indonesia, baik dari luar maupun dalam negeri, akan menjadi sumber energi baru bagi pengembangan sektor-sektor perekonomian dan pembangunan.

Industri manufaktur, pariwisata, infrastruktur, perdagangan, transportasi, dan sektor lainnya akan makin bergeliat karena mendapat tambahan stimulus modal yang membantu kemajuan sektor-sektor tersebut.

Aliran investasi yang masuk ke dalam negeri pun turut mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2023 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen (yoy) di tengah ketidakpastian perekonomian global.

BACA JUGA:Rami, alternatif ramah lingkungan untuk masa depan tekstil Indonesia

Pertumbuhan ekonomi yang kuat itu ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi.

Pada 2023, realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp1.418,9 triliun, melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun atau 101,3 persen. Melalui investasi itu, sebanyak 1.823.543 tenaga kerja dapat terserap.

Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, capaian investasi tahun 2023 meningkat 17,5 persen secara tahunan (yoy/year on year) daripada capaian sepanjang 2022 yang tercatat sebesar Rp1.207,2 triliun.

Realisasi investasi tersebut mencakup realisasi penanaman modal asing (PMA) senilai Rp744,0 triliun atau setara 52,4 persen dari total realisasi investasi, dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp674,9 triliun atau mencapai 47,6 persen.

BACA JUGA:Menciptakan lapangan kerja bagi difabel

Selanjutnya, pada 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada dalam rentang 4,7-5,5 persen, dan salah satu pendukungnya adalah peningkatan investasi khususnya bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional (PSN) termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini juga akan didukung oleh permintaan domestik terutama dengan berlanjutnya pertumbuhan konsumsi, termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) dan makin berkembangnya aktivitas ekonomi pascapandemi COVID-19.

Pada tahun 2024, Pemerintah Indonesia meningkatkan target investasi yang masuk ke dalam negeri menjadi sebesar Rp1.650 triliun.

Untuk merealisasikannya, Pemerintah akan melakukan berbagai upaya, di antaranya menerapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait Cipta Kerja, Undang-undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan