Konsumsi dan Investasi jadi Pemacu Pertumbuhan ekonomi

Foto udara aktivitas bongkar nikel di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (8/2/2024). ANTARA FOTO/Jojon/Spt.--

Posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) Indonesia juga meningkat terutama ditopang oleh kenaikan cadangan devisa.

Posisi AFLN pada akhir triwulan IV-2023 tercatat sebesar 484,6 miliar dolar AS atau tumbuh 4,1 persen (qtq) dari 465,4 miliar dolar AS pada akhir triwulan sebelumnya.

Hampir seluruh komponen AFLN mencatat peningkatan posisi, dengan peningkatan terbesar pada aset cadangan devisa diikuti oleh investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya dalam bentuk pinjaman.

Peningkatan posisi AFLN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang negara penempatan aset.

BACA JUGA:Membangun Lumbung Padi untuk Petani Berdaulat

Stabilitas makroekonomi

Lembaga pemeringkat kredit internasional Fitch menilai ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,9 persen pada 2024 didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang solid, di tengah pelemahan ekspor sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Pasca-Pemilu 2024, implementasi kebijakan struktural seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara, kebijakan hilirisasi komoditas, dan pengembangan industri kendaraan listrik akan terus berlanjut.

Kebijakan moneter dan fiskal yang diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi juga turut mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,3 persen pada 2025.

Di sisi eksternal, transaksi berjalan diperkirakan mencatat defisit sebesar satu persen pada 2024 dan 1,8 persen pada 2025 seiring pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas.

BACA JUGA:Dugder-an: Beragam Untuk Bersatu

Penanaman modal asing (PMA) diproyeksikan meningkat didukung kelanjutan aktivitas hilirisasi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap ekspor komoditas dan mendorong peningkatan ekspor manufaktur.

Dalam jangka menengah, keberlanjutan kebijakan hilirisasi diharapkan dapat mengurangi kerentanan sektor eksternal melalui peningkatan ekspor manufaktur dan peningkatan PMA.

Target investasi yang dicanangkan Pemerintah pada 2024 diperkirakan dapat terealisasi setelah terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden RI pada Oktober 2024.

Dengan mengoptimalkan investasi yang masuk ke dalam negeri, aktivitas dan pertumbuhan perekonomian di Tanah Air bakal makin tumbuh ekspansif.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan