Kriteria Baru Hilal Awal Puasa Ramadhan 2024 Berikut Alasan
ilustrasi, Kriteria Baru Hilal Awal Puasa Ramadhan 2024 --
Alasan Penggunaan Kriteria Baru
Kriteria baru MABIMS ini dianggap lebih akurat, ilmiah, dan sesuai dengan aspek syariah, sosiologis, dan psikologis. Berikut adalah enam alasan yang mendasari penggunaan kriteria baru ini:
BACA JUGA:Dalam Waktu Dekat, Presiden Jokowi Pastikan Harga BBM Tidak Akan Naik
BACA JUGA:Kominfo Gelar Literasi Digital Keuangan Syariah, Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah
Pertama, Kriteria baru ini dibangun atas dasar data rukyat atau pengamatan global jangka panjang, yang mencakup berbagai kondisi geografis, iklim, dan atmosfer.
Kedua, parameter dalam kriteria baru ini merupakan yang biasa digunakan oleh para ahli hisab Indonesia, yakni ketinggian hilal dan elongasi. Ketinggian hilal adalah sudut antara garis cakrawala dan pusat bulan, sedangkan elongasi adalah sudut antara pusat matahari dan pusat bulan yang dilihat dari bumi.
Ketiga, parameter yang digunakan menjelaskan aspek fisis rukyatul hilal, yaitu kemampuan hilal untuk memantulkan cahaya matahari dan terlihat di langit. Ketinggian hilal menunjukkan seberapa tinggi hilal berada di atas cakrawala, yang berpengaruh pada intensitas cahaya yang dipantulkan. Elongasi menunjukkan seberapa jauh hilal berada dari matahari, yang berpengaruh pada bentuk dan ukuran hilal.
Keempat, kriteria baru ini lebih mudah untuk dihitung dan diverifikasi, karena hanya menggunakan dua parameter yang dapat diukur secara objektif. Kriteria lama yang menggunakan umur bulan sebagai parameter dianggap kurang relevan, karena umur bulan adalah konsep yang relatif dan bervariasi tergantung pada zona waktu dan lokasi pengamatan.
BACA JUGA:Koalisi Masyarakat Sipil Curiga Penggelembungan Suara PSI Melambung
BACA JUGA:75.000 Satpol PP Berpeluang jadi ASN
Kelima, kriteria baru ini lebih konsisten dan harmonis dengan kriteria yang digunakan oleh negara-negara tetangga, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Hal ini dapat mempererat hubungan kerjasama dan persaudaraan antara negara-negara anggota MABIMS, serta mengurangi perbedaan penanggalan hijriah di kawasan regional.
Keenam, kriteria baru ini lebih sesuai dengan aspek syariah, sosiologis, dan psikologis, karena menghormati tradisi rukyat yang telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, serta mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dan lebaran.
Informasi Prakiraan Hilal
Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.
BACA JUGA:Jadwal Awal Puasa Ramadhan 2024, Versi NU, Muhammadiyah dan Kemenag