Hilirisasi Pangan dan Minerba Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Foto udara truk muatan kelapa sawit antre memasuki pabrik Permata Bunda di Pematang Panggang, Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (17/7/2023). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nym.--

BACA JUGA:Daya Juang Sukarelawan yang Memenuhi Panggilan Kemanusiaan

BACA JUGA:Pesan Dari Sungai Utik untuk Pemimpin baru

Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, agar Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045, diperlukan investasi hilirisasi senilai 545,3 miliar dolar AS untuk 21 komoditas di delapan sektor prioritas sesuai Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang disusun Kementerian Investasi/BKPM.

Pada triwulan III-2023, realisasi investasi hilirisasi mencapai Rp114,6 triliun pada lima bidang fokus hilirisasi yaitu, sektor mineral berupa smelter sebesar Rp64,7 triliun yang terdiri dari nikel Rp41,3 triliun, bauksit Rp3,6 triliun, dan tembaga Rp19,8 triliun; hilirisasi sektor kehutanan berasal dari industri pulp dan kertas senilai Rp17,5 triliun.

Kemudian, hilirisasi sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia dengan nilai sebesar Rp14,9 triliun; hilirisasi sektor pertanian berasal dari industri minyak kelapa sawit dan oleochemical senilai Rp13,7 triliun; serta hilirisasi ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik sebesar Rp3,8 triliun.

Dengan adanya program hilirisasi, pembangunan infrastruktur di sektor pengolahan (manufaktur) juga semakin berkembang secara signifikan didukung investasi asing.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 industri pengolahan memberikan keuntungan ekspor sebesar 186,98 miliar dolar AS atau menyumbang 0,95 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,05 persen secara kumulatif.

Hilirisasi pangan dan minerba yang dilakukan saat ini dirancang dapat terus berlangsung ke depannya. Bahkan makin dioptimalkan baik dari sisi manfaat, ekosistem, kebijakan, maupun insentif sehingga manfaat dan kontribusinya  benar-benar maksimal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi demi mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.(*)

Oleh: Martha Herlinawati Simanjuntak

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan