Antisipasi PHK Sebagai Kode Merah Industri Tekstil dan Garmen Nasional

Daftar perusahaan yang tutup, berhenti beroperasi, dan mem-PHK karyawan berdasarkan data APSyFI-APSyFI-ANTARA/HO

Aparat penegak hukum dan instansi terkait harus bekerja lebih keras untuk memastikan bahwa praktik perdagangan yang merugikan industri lokal bisa diminimalisir.

Kelumpuhan industri tekstil bukan sekadar angka statistik atau isu sektoral semata. Ini adalah peringatan keras bagi semua bahwa ada ketidakseimbangan dalam sistem ekonomi yang perlu segera diperbaiki.

Jika industri tekstil dibiarkan dalam ekosistem yang kurang kondusif, maka potensi gelombang PHK yang terjadi akan berdampak luas terhadap stabilitas sosial dan ekonomi negara. Ini bukan sekadar isu industri, tetapi persoalan nasional yang harus menjadi perhatian semua pihak.

BACA JUGA:Kurma, Nilai Spiritual dan Potensi Ekonomi

Indonesia masih memiliki peluang untuk menyelamatkan sektor tekstilnya, dalam waktu yang semakin menipis.

Jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat, maka Indonesia berpotensi kehilangan salah satu sektor yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Keputusan ada di tangan seluruh elemen bangsa ini.

Apakah akan memilih untuk membiarkan industri ini tenggelam, atau berani mengambil langkah berani untuk menyelamatkannya.

Nasib dan masa depan industri tekstil ada di tangan bangsa ini sendiri, dan pilihan untuk bertindak atau tidak, akan menentukan apakah masih ingin memiliki industri tekstil nasional yang kompetitif atau berpasrah sekadar menjadi pasar bagi produk-produk impor.

Saatnya untuk bertindak merespons kode merah dari industri tekstil nasional. (antara)

Oleh: Hanni Sofia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan