Mensos Saifullah Yusuf Dorong Pilar Sosial Wujudkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menghadiri Dialog Pilar-Pilar Sosial di Pendopo Bupati Jombang, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Minggu (10/3/2025)-Biro Humas Kemensos-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mendorong 452 pilar sosial di Nganjuk dan Jombang, Jawa Timur, untuk berperan aktif dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menegaskan bahwa upaya ini harus dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan agar efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu strategi utama yang ditekankan adalah graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), di mana setiap pendamping PKH ditargetkan membantu minimal 10 KPM beralih dari ketergantungan pada bantuan sosial menuju kemandirian ekonomi setiap tahunnya.
Saifullah juga menyoroti pentingnya pemahaman mendalam terhadap profil KPM untuk memastikan intervensi yang tepat. Ia menegaskan bahwa penerima bansos tidak boleh bergantung lebih dari lima tahun tanpa evaluasi dan harus diarahkan ke program pemberdayaan, seperti modal usaha atau pelatihan.
BACA JUGA:Pertamina Gelar Ganti Oli Gratis untuk 1.000 Motor Korban Banjir Jabodetabek
BACA JUGA:IPHI Tolak Pembubaran BPKH, Usulkan Revisi UU Pengelolaan Dana Haji
Untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, Kementerian Sosial mengandalkan Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) guna mengidentifikasi penduduk miskin terbawah secara akurat dan menyalurkan bantuan tepat sasaran.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa pendamping sosial berperan sebagai ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan, membantu masyarakat berdaya dan mandiri.
Kementerian Sosial telah menyalurkan Rp420 miliar bantuan sosial di Kabupaten Jombang untuk 116 ribu KPM, dengan PKH dan bantuan sembako sebagai program utama. Siti Aminah, salah satu pendamping PKH di Jombang, menyatakan kesiapannya untuk menjalankan target graduasi KPM setiap tahun, seiring dengan penerapan DTSEN yang lebih akurat dan efektif. (antara)