Pengamat: Manajemen Danantara Harus Independen dari Kepentingan Politik

Pengamat Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) Hardjuno Wiwoho-Dokumentasi Pribadi- ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai holding investasi negara mendapat perhatian dari berbagai pihak. Pengamat hukum dan pembangunan Hardjuno Wiwoho menekankan pentingnya menjaga independensi manajemen Danantara agar tidak terpengaruh oleh kepentingan politik.

Menurutnya, belajar dari pengalaman kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB), intervensi politik dan lemahnya pengawasan dapat berdampak buruk pada pengelolaan dana negara.

"Dalam kasus BLBI, kita melihat bagaimana dana publik dapat disalahgunakan akibat kurangnya transparansi dan tekanan politik. Sementara itu, kasus 1MDB menjadi contoh bagaimana intervensi politik yang berlebihan dapat menjadikan holding investasi negara sebagai beban ekonomi," jelas Hardjuno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Untuk mencegah hal tersebut, ia merekomendasikan agar Danantara dikelola dengan prinsip tata kelola yang baik (good governance), didukung audit independen dari lembaga internasional, serta laporan keuangan yang transparan dan dapat diakses publik.

BACA JUGA:Jelang Ramadhan, OJK Ingatkan Masyarakat Waspada terhadap Modus Penipuan Keuangan

BACA JUGA:Pemerintah Rancang Kenaikan Dana Desa hingga Rp 8 Miliar, Didukung Program MBG

"Jika semua prinsip ini diterapkan dengan disiplin, Danantara bisa menjadi pilar ekonomi nasional yang kuat. Namun, jika tidak, ada potensi terulangnya kesalahan masa lalu yang dapat merugikan negara," tambahnya.

Pemerintah telah meresmikan pembentukan Danantara, yang akan mengelola aset tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar dengan total nilai mencapai Rp14.715 triliun. Holding ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi nasional, mengikuti model Temasek Holdings di Singapura.

Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa peluncuran resmi Danantara akan dilakukan pada 24 Februari mendatang, sebagaimana disampaikannya dalam pidato di World Governments Summit 2025 pada 14 Februari.

Menurut Prabowo, Danantara diproyeksikan mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS (AUM), dengan pendanaan awal yang ditargetkan mencapai 20 miliar dolar AS pada tahun ini.

Dengan potensi ekonomi yang besar, keberhasilan Danantara akan sangat ditentukan oleh transparansi, akuntabilitas, serta kebijakan yang terbebas dari intervensi politik. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan