Pesona Cap Go Meh Singkawang 2025: Perayaan Spektakuler yang Dongkrak Pariwisata Kalbar

Atraksi Tatung dalam Kegiatan Cap Go Meh 2025 di Kota Singkawang, Kalbar memukau wisatawan yang menyaksikan event tersebut yang masuk dalam Karisma Even Nusantara (KEN)--(ANTARA/Rendra Oxtora)

BELITONGEKSPRES.COM - Singkawang kembali memancarkan pesonanya di awal tahun 2025 dengan perayaan Cap Go Meh yang spektakuler. Kota yang dijuluki "Seribu Kelenteng" ini bertransformasi menjadi lautan lampion merah yang berkilauan.

Bendera tradisional Tionghoa berkibar di sepanjang jalan, sementara ornamen emas memperindah sudut-sudut kota. Festival tahunan ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga simbol keberagaman dan penggerak utama sektor pariwisata di Kalimantan Barat.

Di Stadion Kridasana, genderang, simbal, dan terompet khas Tionghoa bergemuruh, menandakan dimulainya ritual Tatung—atraksi spiritual yang memukau. Sembilan naga raksasa meliuk-liuk dalam pawai, menampilkan keindahan budaya yang mendunia. 

Tahun ini, Cap Go Meh Singkawang mengusung tema "Budaya Mempersatu Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045", menegaskan peran festival ini dalam memperkuat harmoni sosial.

BACA JUGA:Pertamina Kokoh di Peringkat 32 Perusahaan Terbaik Asia Pasifik 2025, Ungguli Marubeni & Singapore Airlines

Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Mimihetty Layani, mengungkapkan bahwa Festival Cap Go Meh Singkawang diawali dengan rangkaian acara khas, mulai dari Ritual Buka Mata Naga, Ritual Tolak Bala, hingga Ritual Ket Sam Thoi. 

Tak ketinggalan, Atraksi Tatung yang selalu menjadi daya tarik utama, serta Lomba Mobil Hias, Pawai Lampion, dan Karnaval Cap Go Meh yang menambah semarak perayaan.

Tak hanya itu, festival ini juga diramaikan dengan acara lelang dan festival kuliner Cap Go Meh, yang menyajikan beragam hidangan khas lokal dan melibatkan banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh 2025 di Kota Singkawang menjadi ajang kolaborasi berbagai pihak. Peserta yang terlibat berasal dari instansi pemerintah dan swasta, yayasan sosial dan keagamaan, paguyuban etnis, sanggar seni, instansi pendidikan, organisasi masyarakat, hingga berbagai komunitas lokal yang turut memeriahkan acara tahunan ini.

Keberagaman dalam Perayaan

Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh di Singkawang bukan sekadar ajang kebudayaan, tetapi juga cerminan harmoni dan keberagaman yang memperkuat semangat kebangsaan. Di Kalimantan Barat, khususnya di Singkawang, festival ini telah berkembang menjadi fenomena budaya sekaligus pendorong ekonomi lokal.

BACA JUGA:PLN Catat Pencapaian Positif, Gangguan Listrik Turun 24 Persen pada 2024

Atraksi Tatung, tarian naga, dan barongsai bukan hanya pelestarian tradisi leluhur, tetapi juga magnet wisata yang menarik ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Kehadiran mereka membawa dampak besar bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat, terutama bagi pelaku usaha lokal.

Salah satu daya tarik utama dalam Cap Go Meh adalah atraksi Tatung, sebuah ritual spiritual khas Tionghoa. Para Tatung yang diyakini dirasuki roh leluhur atau dewa menampilkan aksi ekstrem, seperti berjalan di atas pedang, menusuk diri dengan tombak, hingga menaiki tandu dalam keadaan trance. Bagi masyarakat Tionghoa, ini bukan sekadar tontonan, melainkan bentuk penghormatan terhadap kekuatan spiritual.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan