Strategi Kendalikan Inflasi Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok
Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi saat mengunjungi Pasar Cibarusah untuk memantau harga dan stok bahan pokok menjelang akhir tahun 2024-Pradita Kurniawan Syah-ANTARA
Pemkab Bekasi pun bersama Korem 051/Wkt bekerja sama mengembangkan sentra produksi komoditas bawang merah berkualitas tinggi secara berkelanjutan melalui aktivitas pertanian perkotaan atau urban farming.
Kegiatan itu terpusat pada tiga lokasi seluas 34,5 hektare mencakup 13,5 hektare di Wanajaya, 17,5 hektare di Sukatani dan 3,5 hektare di kawasan Metland Cibitung.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan metode ramah lingkungan, lahan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal melainkan juga memastikan pasokan bawang merah yang konsisten serta berkualitas bagi konsumen.
BACA JUGA:Strategi Cegah TPPO Secara Konsisten dan Menyeluruh
Bawang merah dipilih sebagai komoditas utama program pertanian perkotaan karena berperan sebagai salah satu penyumbang inflasi terbesar.
Pemerintah daerah juga menjalin kolaborasi dengan pihak swasta mengembangkan sentra produksi cabai bersama kelompok tani dan masyarakat sekitar memanfaatkan lahan tidak produktif milik perusahaan swasta.
Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi memimpin langsung kegiatan panen perdana komoditas cabai ini sebagai wujud menjaga ketahanan pangan sekaligus menekan laju inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok.
Pemerintah daerah setempat menyiapkan lahan seluas 70 hektare yang tersebar di 23 kecamatan untuk dimanfaatkan menjadi sentra produksi tanaman jagung bekerja sama dengan Polres Metro Bekasi.
Hal yang tidak kalah penting adalah pembentukan lumbung pangan pada tingkat desa untuk mengantisipasi kekurangan stok bahan pangan di daerah itu.
BACA JUGA:Merancang Sistem Agribisnis untuk Efektivitas Food Estate di Indonesia
Sebagai tahap awal program ini, pemerintah daerah telah melakukan sosialisasi kepada perangkat wilayah di 23 kecamatan sekaligus pembentukan lumbung pangan dengan konsep satu desa satu lumbung.
Program ini terus bergulir dan kini semakin banyak wilayah yang telah memiliki lumbung pangan sendiri meskipun semula hanya ditargetkan di wilayah dengan tingkat kerawanan pangan tinggi.
Melalui lumbung pangan tersebut setiap warga desa yang bersangkutan dapat membeli bahan pangan di lumbung ini dengan harga relatif terjangkau.
Dengan begitu, masyarakat desa turut berkontribusi mencegah kelangkaan bahan pokok di daerah melalui kegiatan pertanian pedesaan sekaligus menciptakan swasembada pangan lokal.
Beragam upaya pemerintah daerah itu kini mulai membuahkan hasil. Pada pekan keempat Januari 2025, sejumlah harga komoditas bahan pokok di Kabupaten Bekasi terpantau mulai beranjak stabil meski masih ada sebagian kecil komoditas yang dijual di atas HET/HAP.