Impor Pangan Utama Dihentikan, Pemerintah Optimistis Swasembada Pangan Tercapai
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah akan menutup keran impor untuk empat komoditas utama, yaitu beras, jagung, garam, dan gula. Kebijakan ini diambil meskipun program makan bergizi gratis (MBG) mulai berjalan-Irfandi Ahmad Nasir-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengumumkan bahwa pemerintah akan menghentikan impor empat komoditas utama: beras, jagung, garam, dan gula. Keputusan ini diambil meskipun program makan bergizi gratis (MBG) telah dimulai.
Zulkifli mengungkapkan kebijakan tersebut usai memimpin Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Pemerintah Daerah di Sulawesi Selatan pada 17 Januari, yang dihadiri oleh 24 kepala daerah.
"Tahun ini, kita tidak akan impor lagi garam, gula, jagung, atau beras. Fokus utama kita adalah memaksimalkan produksi dalam negeri," ujar Zulkifli.
Dalam rapat tersebut, yang turut dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri PUPR Dody Hanggodo, dan sejumlah pejabat lainnya, dibahas langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2025.
BACA JUGA:Pakar Kebijakan Publik Kritik Usulan Pembiayaan Program MBG dengan Cukai Rokok
BACA JUGA:Bapanas Dorong Peningkatan Kapasitas Petani Demi Swasembada Pangan
Zulkifli menekankan pentingnya sinergi antara kementerian dan pemerintah daerah untuk mencapai target tersebut. "Kami harus bekerja keras agar seluruh bupati dan gubernur memiliki satu visi. Swasembada pangan adalah tujuan utama kami," tegasnya.
Meski kebijakan ini diambil untuk menghentikan impor, Zulkifli yakin bahwa penutupan keran impor tidak akan mengganggu jalannya program makan bergizi gratis (MBG) maupun menciptakan kekurangan pangan di tanah air. Pemerintah kini lebih berfokus untuk meningkatkan kapasitas produksi komoditas tersebut guna mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia.
"Tanpa impor, kita akan berhasil mencapai swasembada pangan. Namun, ini membutuhkan kerja keras dari semua pihak," tambahnya. Kendati impor dihentikan, program MBG tetap berjalan dengan lancar, dirancang untuk memberikan akses pangan bergizi terutama bagi anak-anak sekolah, dengan memanfaatkan hasil produksi dalam negeri.
Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian Indonesia, mendukung petani lokal, serta memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi seluruh rakyat Indonesia. (beritasatu)