DLH Belitung Catat IKLH 2024 Capai 69,84 Persen

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kabupaten Belitung Luthfie Avian-Dodi Pratama/BE-

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung mencatat nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 2024 mencapai 69,84 persen, melampaui target 69,25 persen.

IKLH menggambarkan kondisi lingkungan hidup yang mencakup kualitas air, udara, dan tutupan lahan. Indeks ini menjadi alat evaluasi kualitas lingkungan sekaligus pencapaian infrastruktur lingkungan di  Belitung.

Capaian IKLH mencerminkan tiga indikator utama: Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), dan Indeks Kualitas Lahan (IKL), yang diukur selama tahun 2024.

IKA dihitung berdasarkan pengukuran di aliran sungai dan kolong yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten Belitung.

BACA JUGA:Oknum Aparat Disebut Terlibat Penyelundupan Timah, Ini Respon Polres Belitung

Sementara itu, kualitas udara dievaluasi di kawasan pemukiman, industri, transportasi, dan perkantoran. Untuk kualitas lahan, pengukuran dilakukan melalui indeks tutupan lahan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kabupaten Belitung Luthfie Avian, mengatakan capaian IKLH dengan nilai indeks 69,84  sedangkan target 69,25  di Tahun 2024, maka target itu bisa dicapai dan dengan rating sedang.

"Target tahun lalu 68,80 dan tahun 2024 ini ada kenaikan dengan capaian nilai 69,84 ," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kabupaten Belitung Luthfie Avian kepada Belitong Ekspres, Senin 14 Januari 2024.

Menurut Lutfi, nilai IKA pada tahun 2024 di sebesar 57,57, nilai IKU sebesar 93,52 serta nilai IKL sebesar 47,12 persen.

BACA JUGA:Peringati HUT ke 52, DPC PDI Perjuangan Belitung Adakan Syukuran

Ia menyebutkan, faktor yang paling banyak menyumbang capaian IKLH Tahun 2024 yakni tutupan lahan yang terdeteksi di wilayah Badau.

"Tutupan lahan dari hasil pemetaan yang dilakukan kabupaten, provinsi maupun pusat di Kabupaten Belitung," jelasnya.

Lutfi menyebutkan, untuk IKA mereka mengukur sebanyak 44 titik pantau di Kabupaten Belitung. Sehingga, sungai dibagi tiga yakni hulu, tengah dan hilir.

Sedangkan wilayah sungai yang berdampak di wilayah tengah Sungai Cerucuk yang diduga dipengaruhi aktivitas rumah tangga dan aktivitas pembukaan lahan ataupun pertambangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan